Lihat ke Halaman Asli

Emanuel Dapa Loka

ingin hidup seribu tahun lagi

Cargo Garuda Abai, Momen Istimewa Keluarga Hambar

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13891276701164196539

[caption id="attachment_288938" align="aligncenter" width="400" caption="ilustrasi dari kargo123.com"][/caption]

Untuk mengenang wafat ayah kami, saya membuat baju kaos kenangan. Kaos sebanyak 70 buah itu kemudian oleh teman saya Victorinus dikirim dari Jogja ke adik saya Agnes Ege di Sumba, NTT menggunakan jasa Cargo Garuda pada 21 Desember 2013 dengan SMU 126 – 22584623.

Saat pengiriman, petugas menjanjikan bahwa kiriman tersebut akan tiba di tempat tujuan paling lambat waktu satu minggu. Pada 23 Desember 2013, saya dan keluarga berangkat dari Jakarta ke Sumba dengan harapan bisa membagikan baju kenangan tersebut kepada keluarga dan melakukan foto bersama menggunakan baju-baju tersebut.

Tapi apa yang terjadi? Berkali-kali adik saya Agnes Ege (yang dituju kiriman) mengecek di bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya, namun hasilnya nihil. Sampai hari terakhir saya di Sumba, pada 5 Januari 2014, kiriman tersebut belum kunjung tiba. Setelah itu, adik saya datang lagi ke bandara untuk mengecek, namun kiriman itu belum datang juga.

Kemanakah kiriman saya itu? Bagaimana mungkin Garuda yang konon memiliki nama besar ingkar janji? Keingkaran Cargo Garuda telah menorehkan kekecewaan mendalam bagi saya dan keluarga. Momen istimewa itu menjadi hambar dan berlalu tanpa makna karena aksi abai Cargo Garuda. Mana tanggung jawabmu, Garuda? Saya berharap, Garuda tidak hanya meminta maaf!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline