Lihat ke Halaman Asli

El.tama

Orang biasa(amatir)

Dawai Gitar Tua

Diperbarui: 29 Oktober 2020   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar /kalena wano photo

Oleh:

El. Tama

Lewat dawai gitar tua..
Petikan jemari tangan pak tua..
Menadakan gelora nada rindu tiada dua..  mendamba sang pejuang berwajah muda..

Lewat angin malam utara..
Lagu harap berkumandang Lara..
Pekik kata nadakan nelangsa..
Sebab rindunya hilang harap pada realita

Impian indah harusnya mengudara..
Dari balik kesepaian yang berbalut lara..
Di ujung dusun hampa yang tiada Asa..
Raut wajah tertunduk dalam remang tanpa warna....

Gejolak rimba yang mengusik sukma..
Merontak jiwa mendamba cahaya..
Melihat fenomena alam di rantai amarah..
Ibarat bumi dan langit saling menyiksa..

nurani ramah seakan hilang tanpa mata..
Tuk mengusir gelap di beranda jagad raya
Berharap hitam hilang tak berwarna..

Sayup suara lirih nelangsa...
Terngiang di sela rindu penuh rasa..
Melantunkan bait tulisan doa..
Berharap bumi tak lagi terhiasi bara..

Di tangan belia Tambur bertabu menolak kelabu..
Memecahkan waktu dari belenggu...
Pundak Remaja baja tak mesti harus beradu..
Jika juang harus saling sikut sepanjang waktu...
 
Di kepala sang tua tlah terjunjung kemilau penyatu..
Haruskah membiarkan alam ini gelap gaduh sepanjang waktu??
Wahai pemuda wujudkan sumpah Mu tanpa bara yang tak bermakna....

Ungkapan yang hanya bergumam dalam batin...

Salam... 

El. Tama

Wtb,/2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline