Lihat ke Halaman Asli

Tak Kunjung Sampai

Diperbarui: 7 Juni 2016   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah-masalah silih berganti. Satu masalah selesai, masalah satu datang lagi. Terus dan terus seperti itu.

Malam ini, aku juga punya masalah ketika menulis esai ini. Aku baru lulus SMA tahun 2015 lalu. Aku punya keinginan untuk kuliyah di PTN dengan bantuan Bidikmisi lewat jalur SBMPTN.

Tahun lalu aku tidak lulus SBMPTN.

Belajar dari pengalaman tahun lalu, aku berharap tahun ini bisa lulus SBMPTN dan mendapatkan bidikmisi.

***

Kenapa harus cari bidikmisi.?

Ya, karena aku termasuk dalam keluarga yang tidak mampu. Jika aku tidak mencari beasiswa tak mungkin orang tuaku dapat membiayai kuliyahku yang sekarang semakin mahal.

Bapakku adalah orang yang tak berpenghasilah tetap, tak punya pekerjaan tetap. Beliau kadang jadi buruh tani, kadang kuli bangunan, kadang jualan sayur. Tak pernah tetap. Penghasilah rata-rata dari Bapakku adalah 40 ribu/hari.

Sedangkan Ibuku tiap hari ya cari rumput untuk ngopenikambing-kambing peliharaan beliau.

Namun aku tetap bangga dengan kedua orang tuaku. Beliau membesarkanku dengan cara yang beda dari pada orang tua lainnya. Sehingga aku dan ke dua saudaraku tumbuh dengan memiliki kecerdasan intelektual dan moral yang diatas rata-rata.

Kedua saudaraku. Kedua kakakku sudah lebih dulu kuliah dariku. Kakak pertamaku dapat bidikmisi di UNESA, sedangkan kakak keduaku bidikmisi di Universitas Trunojoyo Madura. Mereka berdua dapat bidikmisi, kuliyah Gratisss,...!

***

Masalahnya adalah apa saja yang harus kulakukan agar bisa menyaingi mereka.?[~]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline