Lihat ke Halaman Asli

Saat di Tambang Inkonvesional (TI)

Diperbarui: 10 September 2019   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dihari Minggu, saya berencana akan pergi ke laut untuk mencari bijih timah di Tambang Inkonvensional (TI) Apung (di laut). Alasan saya pergi untuk mencari bijih timah adalah agar saya bisa beli sesuatu yang saya inginkan. Satu hal lagi yang saya sukai  jika saya ke TI adalah saya bisa berenang sesuka hati di laut. Saat saya pergi ke TI, saya naik spit boat (ikut rombongan orang dewasa).


Sesampai di sakan (tempat pemisahan bijih timah dengan pasir atau sesuatu yang lainnya), sambil menunggu orang mencuci timah, saya bermain di dekat sakan tersebut, seperti; membuat sesuatu dari tanah liat dan makan jajanan yang suddah dibeli (di TI).


Kalau orang sudah mencuci, saya mengambil ujungnya (bijih timah yang hanyut di ujung sakan pada saat orang mencuci timah) atau juga meminta (meminta sedikit dari hasil pencucian bijih timah). Kalau tidak diperbolehkan meminta, biasanya saya disuruh mengambil ujungnya saja. Biasanya, kalu sudah sore saya mencari spit boat yang akan pulang (mengantar orang pulang), karena saya juga mau ikut pulang.


Tidak sia-sia saya pergi ke TI, karena saya mendaptkan timah yang lumayan banyak (ukuran anak kecil), yaitu 3 kilogram. Sesampai saya di rumah, saya -- pun mandi. Setelah mandi saya pergi untuk menjual bijih timah yang saya dapatkan tadi, dan alhamdulillah saya mendapatkan uang sejumlah Rp. 315.000.


Uang tersebut kemudian saya tabung dan sebagiannya saya belikan sesuatu yang saya inginkan. itulah kegiatan saya selama di TI. Hal itu sangat menyenangkan.

Jebu Laut (Parittiga), September 2019
Dygta

edit by Suryan (guru)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline