Kala itu, hujan di pelupuk mataku deras
Menghujani kering pipiku
Nafasku tersengal-sengal gugup
Sementara fikiranku menemui duka
Kala itu, hujan di pelupuk mataku deras
Menghujani kering pipiku
Nafasku tersengal-sengal gugup
Ku bertamu dalam rimbanya duka
Dalam duka kutemukan hutan
Hutan yang menyesatkan pikiran
Dalam hati kubergumam
Ku kan segera kembali ke pelabuhan aman