Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Senandung Anak Gunung

Diperbarui: 3 Januari 2023   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image https://www.gurusiana.id

Ayahku. Petani perkasa yang tak lelah mencintai lereng gunung. Di manik matanya kulihat berderet pepohonan rindang tempat bersarang burung-burung. Di pundaknya kuhirup aroma wangi bunga kopi nan tak henti bersenandung. Dan, di peluhnya kutemukan bergumpal-gumpal batu cadas meluruh menjadi buliran abu yang siap untuk dilarung.

Ibuku. Perempuan ayu yang jatuh cinta pada lembah dan gemericik air sungai. Di senyumnya kutangkap beraneka ragam warna hujan, kupu-kupu, dan pelangi. Di lentik jemarinya kudapati angin berembus lembut sepoi-sepoi. Dan, di hatinya ribuan niskala pecah mengubah diri menjadi kuncup-kuncup indah melati.

Aku. Anak gunung yang mencuri bahagia paling hakiki. Dari Ayah Bunda, dua manusia paling bersahaja di muka bumi.

***
Malang, 03 Januari 2023
Lilik Fatimah Azzahra

 
 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline