Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Ibuku, Perempuan Bernama Pertiwi

Diperbarui: 4 Februari 2019   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibuku, perempuan tua. Bernama Pertiwi. Yang melahirkan begitu banyak anak-anak harapan.

Saat langit menumpahkan hujan tak terperikan, Ibuku berkemas menyiapkan tudung-tudung doa di sepanjang teras rumah. Agar anak-anak asa yang bermain di pelataran. Menepi sejenak. Terhindar dari basah dan kedinginan.

Saat langit memuntahkan terik mentari tak tertahankan. Ibuku menyiapkan kendi-kendi dan tempayan. Berisi air pancuran. Yang diambil dari celah-celah bebatuan pegunungan. Untuk melepas dahaga para lelana. Membasahi tenggorokan mereka. Serta menidurkan mimpi-mimpi yang menggeliat resah.

Ibuku. Perempuan tua bernama Pertiwi. Di antara mata dan hatinya terbentang seutas benang merah. Kasih Sayang. Yang tak pernah lekang. Walau anak-anak bangsa yang diasuhnya, semakin jalang!

***

Malang, 04 Februari 2019
Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline