Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Ibuku, Perempuan Bernama Pertiwi

4 Februari 2019   11:09 Diperbarui: 4 Februari 2019   18:00 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibuku, perempuan tua. Bernama Pertiwi. Yang melahirkan begitu banyak anak-anak harapan.

Saat langit menumpahkan hujan tak terperikan, Ibuku berkemas menyiapkan tudung-tudung doa di sepanjang teras rumah. Agar anak-anak asa yang bermain di pelataran. Menepi sejenak. Terhindar dari basah dan kedinginan.

Saat langit memuntahkan terik mentari tak tertahankan. Ibuku menyiapkan kendi-kendi dan tempayan. Berisi air pancuran. Yang diambil dari celah-celah bebatuan pegunungan. Untuk melepas dahaga para lelana. Membasahi tenggorokan mereka. Serta menidurkan mimpi-mimpi yang menggeliat resah.

Ibuku. Perempuan tua bernama Pertiwi. Di antara mata dan hatinya terbentang seutas benang merah. Kasih Sayang. Yang tak pernah lekang. Walau anak-anak bangsa yang diasuhnya, semakin jalang!

***

Malang, 04 Februari 2019
Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun