Lihat ke Halaman Asli

Anies Berat Nyapres, Jokowi Mainkan Langkah Caturnya?

Diperbarui: 3 Januari 2021   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RiauMandiri.co

Bisa jadi ini hanya kebetulan. Namun faktanya konstelasi politik tanah air hari ini seperti hasil skenario alias by design. 

PESTA demokrasi lima tahunan atau pilpres 2024 sebenarnya masih cukup lama. Sekitar empat tahunan lagi. Akan tetapi suhu politik sudah mulai memanas. 

Genderang perang antar partai politik (parpol) maupun antar kandidat memang belum tampak betul. Mungkin mereka masih malu-malu, atau sedang fokus meracik strategi dan menyiapkan formula khusus, sambil mengintip peta kekuatan calon lawan masing-masing. 

Tanpa bermaksud menuduh, pihak paling berpeluang memainkan strategi politik hari ini pastinya pihak penguasa. Dalam hal ini Jokowi. 

Kenapa? 

Karena, boleh jadi Jokowi mempunyai tanggungjawab besar untuk menunjuk calon suksesor kepemimpinannya. Baik itu demi langgengnya kekuasaan PDI Perjuangan yang telah membesarkan namanya, maupun meneruskan program kerjanya yang belum tuntas. 

Tengok saja apa yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah peristiwa yang terjadi tampak mengalir. Namun bila dicermati seksama, nuansa politik begitu kental. 

Kita tahu betul, bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan adalah salah satu kandidat kuat yang kemungkinan besar diusung oleh pihak-pihak oposisi. Sebut saja PKS sebagai kendaraan politiknya. 

Partai yang saat ini dibesut oleh Ahmad Saikhu tinggal mencari satu mitra koalisi partai lagi yang punya kursi di parlemen, agar bisa mengusung pasangan calon. Partai dimaksud bisa saja dari sesama oposisi, misal Demokrat. Atau bahkan menggandeng Nasdem. Partai yang dinahkodai Surya Paloh ini memang telah cukup lama dikait-kaitkan dengan Anies. 

Sementara pendukung Anies dari non partai datang dari kelompok Islam kanan. Misal FPI dan koleganya. Kelompok ini sebelumnya mendukung Prabowo Subianto pada pilpres tahun 2014 dan 2019. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline