Lihat ke Halaman Asli

Hasil Negatif Rapid Test Bukan Jaminan Bebas Virus Corona, kok Bisa?

Diperbarui: 21 Maret 2020   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detik.com

SEJAK hari kemarin, Jumat (20/3/20), pemerintah Indonesia sudah mulai menggelar pengecekan massal atau rapid test di beberapa titik yang dianggap menjadi pusat penyebaran pandemi virus covid-19 atau lebih dikenal dengan sebutan virus corona.

Pengecekan massal atau rapid test ini dilakukan sudah barang tentu untuk mengetahui bahwa seseorang tersebut positif terinfeksi virus corona atau tidak. Untuk kemudian diambil langkah-langkah penanganan lanjutan.

Selain itu, langkah pelaksanaan rapid test dimaksudkan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam rangka penanganan dan pencegahan sebaran wabah virus corona lebih masif lagi.

Dan yang paling penting, rapid test atau tes massal ini diberlakukan pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai upayanya menghindari penerapan lockdown atau penutupan akses keluar masuk wilayah atau negara. 

Boleh jadi, pemerintah sangat sadar jika lockdown diberlakukan dampaknya akan sangat berat. Bukan saja pemerintah, tapi seluruh penduduk Indonesia juga akan merasakan akibatnya.

Namun, ternyata seperti diungkapkan Juru Bicara pemerintah Khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, bahwa hasil negatif rapid test tidak menjamin bahwa seseorang terbebas dari infeksi virus covid-19. Koq bisa?

Dilansir detikcom, Yuri menjelaskan dalam siaran teleconfrence di akun Youtube BNPB, Sabtu (21/3/20), hal itu bisa terjadi pada seseorang yang terinfeksi virus corona di bawah enam sampai tujuu hari. Pasalnya, kata Yuri, di fase itu respons imunitas seseorang yang dinyatakan positif corona belum terlihat.

Untuk itu masih dilansir detikcom, Yuri mengatakan pihaknya akan melakukan rapid test ulang dalam waktu enam hingga tujuh hari berikutnya. Karena itu, Yuri menghimbau setiap orang dinyatakan negatif harus tetap melakukan social distancing.

"Oleh karena itu pahami betul hasil negatif tidak memberikan garansi jika tidak sedang terinfeksi Covid-19. Sekali pun hasilnya negatif tidak boleh menganggap bahwa dirinya betul-betul sehat dan terbebas dari corona virus disease 19. Bisa saja saat ini negatif, tapi dengan ketidakhati-hatian bisa saja tertular orang yang positif," jelas Yuri (detikcom).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline