Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hasil Negatif Rapid Test Bukan Jaminan Bebas Virus Corona, kok Bisa?

21 Maret 2020   17:48 Diperbarui: 21 Maret 2020   18:38 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEJAK hari kemarin, Jumat (20/3/20), pemerintah Indonesia sudah mulai menggelar pengecekan massal atau rapid test di beberapa titik yang dianggap menjadi pusat penyebaran pandemi virus covid-19 atau lebih dikenal dengan sebutan virus corona.

Pengecekan massal atau rapid test ini dilakukan sudah barang tentu untuk mengetahui bahwa seseorang tersebut positif terinfeksi virus corona atau tidak. Untuk kemudian diambil langkah-langkah penanganan lanjutan.

Selain itu, langkah pelaksanaan rapid test dimaksudkan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam rangka penanganan dan pencegahan sebaran wabah virus corona lebih masif lagi.

Dan yang paling penting, rapid test atau tes massal ini diberlakukan pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai upayanya menghindari penerapan lockdown atau penutupan akses keluar masuk wilayah atau negara. 

Boleh jadi, pemerintah sangat sadar jika lockdown diberlakukan dampaknya akan sangat berat. Bukan saja pemerintah, tapi seluruh penduduk Indonesia juga akan merasakan akibatnya.

Namun, ternyata seperti diungkapkan Juru Bicara pemerintah Khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, bahwa hasil negatif rapid test tidak menjamin bahwa seseorang terbebas dari infeksi virus covid-19. Koq bisa?

Dilansir detikcom, Yuri menjelaskan dalam siaran teleconfrence di akun Youtube BNPB, Sabtu (21/3/20), hal itu bisa terjadi pada seseorang yang terinfeksi virus corona di bawah enam sampai tujuu hari. Pasalnya, kata Yuri, di fase itu respons imunitas seseorang yang dinyatakan positif corona belum terlihat.

Untuk itu masih dilansir detikcom, Yuri mengatakan pihaknya akan melakukan rapid test ulang dalam waktu enam hingga tujuh hari berikutnya. Karena itu, Yuri menghimbau setiap orang dinyatakan negatif harus tetap melakukan social distancing.

"Oleh karena itu pahami betul hasil negatif tidak memberikan garansi jika tidak sedang terinfeksi Covid-19. Sekali pun hasilnya negatif tidak boleh menganggap bahwa dirinya betul-betul sehat dan terbebas dari corona virus disease 19. Bisa saja saat ini negatif, tapi dengan ketidakhati-hatian bisa saja tertular orang yang positif," jelas Yuri (detikcom).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun