Lihat ke Halaman Asli

Cerpen | Maaf, Aku Tak Bisa

Diperbarui: 14 Agustus 2019   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

vebma.com

SUASANA kedai kopi Sultan malam itu tidak terlalu ramai, mungkin karena hujan. Tino mengambil posisi duduknya. Ia memilih tempat duduk favoritnya, tempat duduk yang selalu ia pilih tiap mampir di kedai itu atau ngumpul dengan teman-temannya, posisi duduk di tempat pojok.
Ya, ia memilih posisi pojok kedai kopi yang kosong, tempat paling jarang dikunjungi tamu.

Seperti mau duduk di restoran mahal, Tino mulai duduk dengan perlahan, melihat suasana dari pojok tempat duduknya ke arah luar. Wartawan ini merasakan suasana tidak berubah seperti hari-hari biasanya.

"Ini bang kopinya" pelayan mengantarkan pesanan.

"Iya terima kasih" jawab Tino

"Sama-sama"

Setelah menuangkan gula dan mengaduk kopi dan menyeruput kopi, Tino tersenyum,

"Rasa ini tidak tidak berubah sama sekali, suasana dan rasa kopi ini"

Setelah meletakkan gelas kopi, Tino mengambil tas kecilnya, dan mulai membuka hape. Lallu mengecek notifikasi beberapa aplikasi medsos. Asik mengecek notifikasi dan membalas beberapa pesan masuk, tiba-tiba hapenya berdering, seseorang dengan nomor tak dikenal, mengontaknya.

"Ya, hallo"

"Ini dengan mas Tino?" Tanya si penelpon

"Iya betul. Ada perlu apa?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline