Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Seni Peran dalam Teatrikal Reenactor

Diperbarui: 6 Juni 2018   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

Reenactor sebagai kegiatan Historical Reenactment dalam membuat sebuah sesi pengambilan gambar baik foto atau video juga mempertimbangkan faktor seni peran dari apa yang ingin dibangun, yaitu suasana reka ulang yang semirip mungkin dengan kejadian pada masanya.

Apa Saja Unsur Seni Peran yang ada dalam kegiatan Reenactor? Yuk kita telusuri lebih Jauh sebagai berikut.

1. LAKON

Sebelum membuat sesi pengambilan gambar atau drama teatrikal, perlu dibuat pemahaman,"Iki Lakone Nopo Pak Dalang?" Dalam sebuah teks sejarah tercatat sebuah kejadian. Misal tentang kejadian Gugurnya Mayor Hamid Rusdi di Tlogowaru Malang Pada Tahun 1949. Dalam kisah tersebut ada tokoh yang melakoni, Yaitu Mayor Hamid Rusdi. 

Lakon merupakkan istilah lain untuk kata 'melakukan'. Lakon ini merupakan kata kerja. Dimana seseorang melakukan atau melakoni cerita yang dilakukan oleh sorang tokoh. Dalam seni peran dan hubungannya dalam sebuah cerita, lakon memiliki kedudukan sebagai nyawa, nafas atau ruh dalam menjalin hubungan cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang pemeran.

Seorang yang melakoni sebuah karakter harus memiliki gudang improvisasi.  Biasanya Improvisasi para reenactor merupakan ciptaan spontan yang dilakukan seorang aktor ketika bermain peran. Tidak hanya dalam seni teater saja bagi seorang aktor melakukan improvisasi, tetapi juga dalam seni lain seperti drama, termasuk dalam kegiatan Reenactor. Dalam Istilah Reenactor Improvisasi ini kerap disebut Impresi.

2. Penokohan dan Perwatakan

Penokohan dalam seni peran dibagi menjadi beberapa kedudukan dan tokoh atau peran. Diantaranya, protagonis, antagonis, deutragonis, foil, tetragnis, confident, raisonneur dan Utillity. Beberapa diantara kalian mungkin mengenal beberapa istilah di atas, berikut penjelasannya

Protagonis adalah tokoh utama dalam sebuah cerita. Kadang, pemeran utama disbut juga sebagai Tokoh putih. Kedudukan tokoh utama ini paling penting di dalam sebuah cerita karena dia memainkan cerita dari awal hingga mempunyai peristiwa dan mengalamai konflik, menyelesaikannya hingga menemukan sebuah ending atau akhir dari cerita.

Antagonis merupakan lawan dari tokoh utama. Tokoh antagonis ini tidak kalah pentingnya dengan Protagonis tadi. Karena bagaimanapun Antogonis memiliki peran besar dalam konflik sebuah cerita dan membuat cerita lebih menarik. Berkebalikan dengan protagonis juga, antagonis ini kadang disebut sebagai tokoh hitam. Kekuatan antara antagonis dan protagonis ini sama sehingga konflik dalam cerita terus mengalir.

Deutragonis adalah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Dalam perannya, aktor yang memerankan peran ini membantu tokoh utama dalam menyelesaikan konflik atau sebagai pemberi saran. Tetapi tetap kedudukannya ada di bawah tokoh utama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline