Lihat ke Halaman Asli

Eko N Thomas Marbun

I Kerani di Medan Merdeka Utara I

Yang Unik Selama Bulan Ramadhan

Diperbarui: 16 April 2021   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: CrushPixel

Kampungku adalah sebuah desa kecil. Sekitar 30 Km dari Kota Balige, ibukota Kabupaten Toba. Penduduknya juga cukup kecil jika pembandingnya desa-desa di Pulau Jawa. 

Islam adalah agama minoritas tidak lebih dari 5% dari total jumlah penduduknya. Sisanya pemeluk Kristen Protestan, Katolik dan Parmalim.

Di kampungku sendiri jumlah pemeluk Islam sekitar 10-20 KK. Lebih banyak sedikit dari pemeluk Katolik. Sisanya paling banyak gereja etnis HKBP, HKI, dan Bethel.

Jadi, beranjak dari kondisi ini bisa dipastikan pemahaman antar satu pemeluk agama dengan pemeluk agama lain tidak terlalu baik. Namun, kami diselamatkan oleh sikap toleransi yang baik. 

Sehingga bisa saling mengerti terhadap kekurangan masing-masing. Jadi yang tadinya mungkin kalau diseriusi jadi tersinggung malah jadi ketawa karena dibawa santai.

Ketika memasuki Bulan Ramadhan. Orang-orang di kampung tentu sudah tahu bahwa keluarga si A berpuasa jadi tidak boleh ditawari makan atau minum. Tidak boleh makan atau minum di depannya. Namun tidak terbatas soal makan dan minum saja. Ada saja hal-hal unik yang hanya ditemukan saat Bulan Ramadhan. Hal yang tentu dirindukan.

Pakde saya misalnya, ketika Bulan Ramadhan, orang-orang sekampung pasti tahun dia berpuasa. Nah, dalam pemikiran mereka orang berpuasa itu doanya mustajab. 

Jadi, ketika Bulan Ramadhan masuk di musim panas, mereka minta didoakan supaya hujan. Atau ketika Bulan Ramadhan masuk di musim hujam, mereka minta didoakan supaya panas. Pakde hanya menjawabnya dengan tersenyum.

Lain lagi ketika aku masih kecil. Di sekolahku (SD) penganut agama Islam tidak lebih dari 10 orang. Namun, ketika masuk Bulan Ramadhan, anak-anak mencoba faham kondisi temannya. Jadi ada saja kegiatan yang harus ditunda karena takut membatalkan puasa teman.

Aku masih ingat betul selama Bulan Ramdhan harus berhenti main gobak sodor. Takutnya ada teman yang terpeleset terus terluka. Batal deh puasanya. Sekarang saya tahu bahwa terluka itu tidak membatalkan puasa. Kami saja yang dulu sok tahu, luka dan berdarah itu membatalkan puasa.

Lain lagi saat pelajaran Olahraga, kami akan mengurangi kegiatan fisik yang menguras tenaga dan membuat haus. Takutnya itu bisa membuat teman yang sedang berpuasa batal puasanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline