Lihat ke Halaman Asli

Perempuan dan Cinta

Diperbarui: 13 Maret 2019   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secercah senyumnya pagi hari

Bagai secangkir kopi manis bagiku

Membuatku lelah hati

Namun juga rindu

"Semangat pagi semuanya" sapa perempuan itu, nadanya menirukan salah satu motivator terkenal. 

Aku menatapnya sekilas,  lalu melanjutkan kembali pekerjaanku. Tumpukan berkas yang dari kemarin belum juga kusentuh.  Sakit maag yang kuderita mulai parah,  hingga aku tak bisa berpikir jernih. 

"Sudah sehat Mas Bay? " tanyanya. 

Aku menatapnya.  Dirinya tulus menanyakan hal itu,  "Ya,  sudah mendingan"

"Kalau masih sakit tidak usah dipaksakan"

Aku meringis. 

Perempuan itu pun segera berlalu dari hadapanku. Sudah kuniatkan sejak hari ini untuk membatasi percakapan dengannya.  Bukan karena dirinya perempuan yang tidak asyik diajak berbincang.  Melainkan dirinya terlalu asyik untuk diajak bicara,  bertukar pendapat dan yang paling penting dirinya selalu bisa memahamiku.  Baru kali ini aku merasa ada perempuan yang secerdas dan seluwes dirinya merenggut perhatianku. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline