Lihat ke Halaman Asli

Kutemukan Persaudaraan di Tengah Kegelapan

Diperbarui: 23 November 2018   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pixabay

"Kemesraan ini janganlah cepat berlalu...Kemesraan ini ingin kukenang selalu...Hatiku damai jiwaku tentram di sampingmu...Hatiku damai jiwaku tenang bersamamu..." suara kami berbaur menjadi satu, kami duduk melingkari api unggun yang menghangatkan tubuh kami. Kulirik jam tanganku menunjukkan pukul 17.45 WIT.

Lima belas menit yang lalu, minibus yang kami tumpangi dari hutan konservasi menuju penginapan mogok begitu saja. Informasi yang kudapatkan dari Pak Her minibus ini mengalami overheating karena air radiatornyanya bocor. Pak Her ini adalah supir sekaligus pemilik minibus yang sudah puluhan tahun bergelut di bidang wisata hutan ini. Usianya sudah setengah abad, namun semangatnya masih tinggi. Dirinya pernah bercerita bahwa anaknya yang bungsu sudah kelas enam SD dan sebentar lagi akan memasuki jenjang SMP.

Matahari sudah terbenam dan langit tampak begitu kelam.

"Eh ada bintang jatuh" seru Kanaya sambil menunjuk kearah langit yang sudah gelap, sekilas ada cahaya meluncur di sana.

"Make a wish" seru Anggi, kakak kelas Kanaya, orang yang membiayai perjalanan Kanaya, "Semoga kakiku segera sembuh."

Kaki Anggi terkilir karena terlalu bersemangat merekam kuskus tadi siang. Demi mendapat banyak like di instagramnya, remaja tersebut merekam kegiatan kami dari awal berangkat hingga sekarang. Bahkan tak henti-hentinya berfoto ria dengan kamera mirrorless-nya.

"Semoga pemilu tahun 2019 mendatang berjalan aman dan Indonesia mendapatkan pemimpin yang terbaik" sahut Pak Lukman, beliau adalah pemerhati perpolitikan Indonesia.

"Semoga bantuan segera datang sehingga kami sekeluarga bisa naik pesawat besok pagi dan aku bisa hadir di acara Kompasianival" sahut Bu Prita , istri Pak Lukman. Di pangkuannya ada Kevin, anak mereka. Lima menit yang lalu Kevin sempat terserang asma, beruntung Pak Lukman tidak lupa membawa obat-obatan untuk anaknya. Sekarang kondisi Kevin berangsur membaik.

"Semoga aku segera punya pacar yang baik" kata Kanaya bersungguh-sungguh.

"Semoga aku dikaruniai anak laki-laki" ucapku, "Yang ganteng seperti Kevin"

"Aamiin" jawab Pak Her.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline