Lihat ke Halaman Asli

Eka MP

Penulis - Blogger

Melihat ke Dalam Diri Selama Ramadhan Saat Pandemi

Diperbarui: 14 April 2021   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: j.maheswari

Saya selalu merasa bulan Ramadhan sebagai bulan istimewa. Karena ibadah-ibadah di bulan ini berbeda dari ibadah harian lainnya.

Manahan lapar di siang hari hingga adzan Maghrib berkumandang. Berbuka dengan aneka hidangan khas yang tak muncul di bulan lain. 

Keseruan suasana berbuka bersama keluarga dan teman-teman merupakan hal yang dirindukan. 

Setiap tahun selalu begitu. Namun tahun lalu semua mendadak berubah.

Pandemi yang mulai di awal tahun 2020 ternyata membawa dampak besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. 

Ramadhan tahun lalu harus dilewati dengan perasaan was-was. Ganasnya virus covid 19 membayangi setiap sendi kehidupan. 

Tradisi yang Berubah

Keceriaan Ramadhan meredup. Tradisi berkumpul baik saat berbuka maupun beribadah shalat tarawih di masjid-masjid terhalang kondisi darurat.

Banyak yang merasa kehilangan Keindahan Ramadhan karena tradisi yang tak bisa leluasa dijalankan secara berkelompok.

Ritual ibadah dilakukan dalam lingkup terkecil. Keluarga.

Menguatkan ikatan dalam keluarga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline