Lihat ke Halaman Asli

Setumpuk Kain dalam Lokerku

Diperbarui: 6 November 2017   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kali ini aku membuka loker yang telah lama terkunci

Aku ingin memberitahukan padamu tentang semua isi

Disini ada kain bermacam warna yang ku temui

Kain hitam

Dia begitu lembut, namun hitamnya telah menutupi mata hatiku. Membutakan penglihatanku terhadap fakta.

Aku merasa benar gelap, tak mampu ku temui arah jalan yang akan membawaku pada terang

Kain putih

Dia menyapaku dengan kasih. Memberiku aroma parfum yang menawan. Aku suka dengan aromanya. Tak henti dia tersenyum memancarkan cahaya menuju langkahku yang sempurna seperti air yang mengalir. Petunjuknya benar,  namun hatiku yang salah terlalu lekat pada hitam.

Kain kuning

Aku temui kain kuning dia sepintas memberiku senyum yang menggelitik hati. Aku merasa tak sependapat, karena begitu melukai. Senyumnya memintaku untuk berhati hati tapi seolah memaksa berhenti untuk berjalan. Aku tak setuju.

Kain merah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline