Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Cerpen | Sofa

Diperbarui: 28 Februari 2020   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Monika menatap layar televisi dengan rasa tidak percaya, dia bukan tipe wanita yang ingin memaki, tetapi dia ingin melakukannya, sangat jelas apa yang tercantum di berita televisi itu tidak benar, tidak benar karena dirinya adalah alibinya.

Seorang pria tengah menjadi tersangka atas pembunuhan istrinya, pada jam dan saat yang sama dirinya berdua lebih tepatnya bertiga dengan pria itu dan asistennya, dia sedang meminta nasehat dan membuat ulasan untuk sebuah buku tentang kriminalitas untuk kuliahnya di Sosiologi Kriminalitas .

Pria itu teman lamanya yang pernah sangat akrab, mereka adalah teman sejati tanpa embel apa-apa, Monika tahu persis posisinya sebagai seorang istri dan pria itu sebagai suami dari orang lain.

Bagaimana caranya dia menyelamatkan pria itu? Dia tahu pria itu tidak bersalah , dia tahu persis, tidak mungkin pria itu menyuruh seseorang untuk membunuh istrinya, meski pisau berburu yang digunakan untuk membunuh adalah pisau milik temannya.

***

Dimana Ardi? Dia bertanya sendiri tentang suaminya yang akhir-akhir ini sibuk bekerja lembur katanya mengejar deadline. Pria yang biasanya santai , akhir-akhir ini seperti pria pecandu kerja yang bahkan tak punya waktu untuk istrinya.

Monika mengetik nama istri temannya , nah ini! dia cantik dan menarik dan terkesan sombong tetapi elegan, Monika tahu temannya begitu menyayangi istrinya itu,  meski dari hasil perjodohan dua orang tua mereka, Monika tahu riwayat awal pernikahan mereka.

Kenapa nama ini tidak asing? Pikirnya. Perusahaan yang dimiliki wanita itu , dimana dia sebagai pimpinannya. Ah cantik tapi palsu, terlalu banyak permakan , hidung yang tidak alami, Monika nyaris tertawa, kecemburuan wanita, apakah dirinya memiliki rasa cemburu itu? Tidak, hanya geli sendiri.

Telepon tengah malam berdering. Ardi mendadak mendapat tugas keluar kota seminggu dan katanya dia sudah menyiapkan sendiri semua pakaiannya. Kening Monika mengernyit. Sejak kapan Ardi bersikap begini? Aneh! Apa dia punya wanita lain? Monika mengenyahkan kecurigaannya.

**

Matahari bersinar menyilaukan jendela kaca yang terbuka. Hari ini hari minggu , dirinya sudah berencana mengganti sofa di rumahnya yang  sudah harus disingkirkan. Sofa ber per dan pernya sudah rusak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline