Lihat ke Halaman Asli

Efi anggriani

Wiraswasta

Puisi | Sekeras Granit dan Tak Ternilai Laiknya Berlian

Diperbarui: 22 Mei 2019   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Menyusuri relung-relung perjalanan hidup,gelap dan terang,mudah dan susah,dinding-dinding pertahanan laiknya batu granit atau saat dikerat oleh seribu perkara makin cantik senilai berlian yang berpendar

Roller coaster kehidupan yang memacu tak tentu dan hanya satu sebuah niat itu,terus atau berhenti,kuat atau tidak kuat,rapuh atau setegar karang 

Hari berjalan sunyi sendiri dalam kasat mata masalah tak henti dan dinding pertahanan harus kuat atau jebol,beberapa bertahan dan beberapa mengakhirinya sendiri

Ada yang lebih ringan tetapi  tak kuat menahan beban,ada yang nyaris tersungkur karena beratnya beban dan memikulnya dengan gemilang menuju kemenangan

Andai semua orang tahu,diri adalah dinding sejati kiatnya menahan tekanan,jatuh tersungkur dan bangkit atau jatuh tersungkur dan makin dalam terbenam

Diri sendiri yang mengukur kemampuan bertahan atau melepaskan dan bilang'let it be',biarlah

Biarlah,semua akan berakhir indah,jika percaya bahwa cobaanNya  itu akan terurai oleh waktu,jika saja bisa mengurainya menjadi 'ini hanya sebuah perjalanan'

Roda bisa berbalik,menukik ,yang atas ke bawah yang bawah ke atas,bahkan jika itu di luar ekspektasi bahkan mimpi

Diri,yang hanya bisa menjadi sekeras granit dalam bertahan dan semakin indah kelak pendar sinar seperti berlian,setelah melalui masa sakitnya.

Sekian




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline