Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Sepertimu, Perempuan

Diperbarui: 28 Februari 2021   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi Sepertimu, Perempuan. (Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

Perempuan
dalam lenguhnya yang memberat lara
dikisahkannya padaku ihwal cinta nan pilu
: lelaki adalah prabu rupawan
tempat menyematkan sebilah tulang rusuk
pada satu slot dadanya yang kopong

Tahukah kau, begitu ia berujar
dalam cucuran airmatanya
yang menggenang serupa danau
: bersusah payah aku membangun cinta
dari dinding putih dan lak kesetiaan
namun diruntuhkannya dalam sekejap!

Aku menggeleng ketika itu
dan berkata,
: sesungguhnya tak perlu kau meranikan ia
dalam kultus cintamu nan safa
sebab lelaki akan menghujatmu
bila ia di ranah gembur asmara lain

Sertamerta, dan wajahnya menguyu
serupa bunga nan layu ketika aku berkata lagi,
: lelaki bukan prabu
yang mesti kau beri pengharapan sejati
sebab angkuhlah ia, setelahnya
dan kau pun akan terluka
jika tampiknya menampar pipimu

Perempuan
raga hanyalah fatamorgana
dan wajah bagus serupa kilau emas
yang dilentuk talang obsesi
kian menjeratmu dalam mati

Enyahkan ia
dari memori kelabu otakmu
sebab lelaki
hanyalah sekumpulan daging dan darah
serupa jasadi yang membentuk raga sekar
sepertimu, perempuan....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline