Lihat ke Halaman Asli

Pelajaran Hidup dari Kasus Pemecatan Rafael Benitez (Bagian 1)

Diperbarui: 6 Januari 2016   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya Real Madrid benar-benar memecat Rafael Benitez, diganti dengan Zidane yang sebelumnya merupakan pelatih Real Madrid Castilla. Banyak yang pesimistis dengan prospek kepelatihan Zidane, ada juga yang mencoba positive thinking.

Lepas dari berbagai kontroversi yang meliputi kasus tsb, ada berbagai hal yang dapat dijadikan pelajaran hidup. Bukan hanya bagi Benitez, tetapi juga bagi kita semua. Paling tidak ada 10. Berikut ini uraiannya..

1. Disoraki haters, itu biasa. Disoraki pendukung sendiri, itu baru masalah

Mantan bek kanan Madrid, Michel Salgado, pernah menyampaikan hal itu. Disoraki pendukung lawan, bahkan sampai dilempari berbagai benda (korek api, batu bata, botol, bahkan kepala babi) oleh pendukung Barcelona, sama sekali tidak menyakitkan, bahkan bisa menambah semangat. Tapi ketika pendukung Madrid melambaikan sapu tangan putih pertanda hinaan pada pemainnya, dan beberapa saat kemudian memberikan tepuk tangan meriah untuk Ronaldinho (pemain Barca, waktu itu), itu sangat menyakitkan.

Hal itu mestinya menjadi peringatan bagi Benitez. Ketika pendukung Madrid mulai menyoraki pemainnya sendiri, bahkan pada saat mereka menang 10-2 (vs Rayo Vallecano), itu memang masalah serius.

Hal yang sama berlaku untuk kita semua. Kecaman para pembenci (haters), tidak usah terlalu didengar. Namanya juga haters, pekerjaan utamanya memang mengecam dan membenci. Tapi saat orang-orang yang selama ini mendukung kita sudah mulai melontarkan kritik, sebaiknya kita mendengarkan dengan baik. 

2. Berbaik-baiklah dengan orang kunci yang menjadi bawahan anda, bukan malah mengecilkan perannya

Semua orang tahu, Christiano Ronaldo (CR7) merupakan pemain kunci Madrid. Bahkan seorang Mourinho yang saat menjadi pelatih Chelsea (periode 1) pernah mengeluarkan pernyataan miring tentang CR7 (dibilang "kurang berpendidikan"), tidak segan minta maaf pada CR7 saat menjadi pelatih Madrid.

Dalam sebuah wawancara dengan petinggi Madrid tentang transfer Gareth Bale, wartawan Inggris diminta untuk tidak menulis nilai transfer Bale yang nilainya di atas transfer CR7 (artinya, sebenarnya pemain termahal dunia adalah Bale, tidak lagi CR7), karena khawatir akan membuat CR7 kecewa.

Semua menggambarkan pengakuan akan posisi khusus CR7 di Real Madrid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline