Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kisah Perjalanan Hidup Dokter Ketut Putra Sedana, SpOG, Catatan Kecil dari Acara Bedah Buku

Diperbarui: 11 Januari 2022   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku kisah hidup dr. Ketut Putra Sedana,SpOG (dok.pribadi).

Saya merasa mendapat kehormatan ketika baru-baru ini diundang hadir dalam acara bedah buku. Kali ini, yang mengundang adalah sebuah perguruan tinggi swasta, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Buleleng, Singaraja, Bali untuk menjadi pembahas atau pembedah buku. Saya merasa gembira bisa ikut andil dalam acara yang diikuti oleh kalangan dosen dan mahasiswa perguruan tinggi setempat.

Catatan Ringan

Buku yang dibahas diterbitkan oleh Penerbit Swasta Nulus Denpasar pada November 2021 ini, berisi kisah perjalanan hidup seorang dokter yang bernama lengkap dr. Ketut Putra Sedana, SpOG. Masyarakat lebih mengenal nama panggilannya yaitu Dokter Caput.  Tidak mau disebutkan sebagai buku otobiografi, cukup dengan istilah "Catatan Ringan tentang Perjalanan Hidup dr. Ketut Putra Sedana, SpOG."

Buku setebal 142 halaman ini berkisah tentang masa kecil sang tokoh hingga saat ini, berikut kegagalan dan keberhasilan yang dialami di sepanjang perjalanan hidupnya. Bagaimana dia yang lahir dari keluarga sederhana dan kemudian terus menempuh pendidikan hingga menjadi seorang dokter spesialis, dipaparkan secara gamblang dalam buku ini.

Kesuksesan dan Kegagalan

Kisah hidupnya tidak hanya terdiri dari sederet kesuksesan, melainkan juga kegagalan. Akan tetapi, setiap kali gagal, ia kembali bangkit dan lanjut melangkah. Alhasil, ia pun terbilang sukses dalam kariernya.

Ia berhasil melayani masyarakat melalui kliniknya yang bernama Klinik Bersalin Permata Bunda yang sudah dikenal masyarakat. Ia juga sedang dalam proses penyelesaian pendidikan S3 di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. 

Selain itu, pada medio Desember 2021, dia telah berhasil menyabet kualifikasi yang tinggi dalam dunia beladiri karate, yakni menyandang sabuk hitam DAN IV.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari perjalanan hidup pria kelahiran 6 Maret 1969 ini.  Berikut beberapa di antaranya yang saya angkat dari buku ayah tiga anak ini. Nilai-nilai yang dituangkan dalam buku ini dengan jelas menggambarkan kematangan pribadinya.

Pentingnya Pendidikan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline