Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Ketika Gairah Menulis Mulai Menurun, Apa yang Bisa Dilakukan?

Diperbarui: 4 Desember 2020   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gairah menulis (redirect.viglink.com) Kompasianer yang arkeolog, Pak Wuri Handoko, bertanya tentang bagaimana mengatasi menurunnya mood menulis. Hal itu ditulis beliau di kolom komentar di bawah artikel saya sebelumnya yang berjudul "Jangan (Pernah) Menyesal Menjadi Penulis."

Petikan lengkapnya begini, "Terima kasih Pak Ketut...ulasan yang sangat bermanfaat. Sekalian saya mau curhat neh. Sudah sepekan ini saya nggak nulis di Kompasiana. Padatnya kerjaan membuat beberapa saat saya kehilangan mood. Semoga ada ulasan Pak Ketut soal mood menulis."

Tengok Penyebabnya

Kendati saya bukan pakar ilmu menulis, tetapi hanya memiliki kesenangan dan sering pula memotivasi orang lain untuk menggandrungi dunia tulis-menulis, maka saya akan jawab untuk memenuhi permintaan itu sebisanya melalui artikel sederhana ini. Saya tidak hendak mengecewakan sahabat kita yang satu ini, kendati tulisan ini belum lengkap.

Kehilangan gairah atau kehilangan mood menulis banyak terjadi pada para penulis. Jadi, tenang saja, Pak Wuri Handoko tak sendirian mengalami problem seperti itu. Beberapa penulis mengakui bahwa kegairahan menulis mereka muncul-tenggelam sedemikian rupa yang memengaruhi produktivitas.

Untuk memecahkan problematika ini, kita mesti memulai dengan memerhatikan penyebabnya. Apa sih sesungguhnya yang menjadi penyebab sirnanya kegairahan menulis tersebut?

Setelah mengetahui penyebabnya, barulah kita bisa menemukan alternatif jalan keluar atau solusinya. Laksana seorang dokter, setelah ia mengetahui penyebab penyakit, barulah menentukan obatnya.

Paling tidak, ada tiga penyebab utama seseorang kehilangan gairah menulis. Sebagian besar merupakan masalah psikologi, masalah yang bersumber dari keadaan pikiran, perasaan, dan hati sang penulisnya. Setiap penyebab ini membutuhkan jalan keluarnya sendiri.

Malas Menulis?

Pertama, kehilangan gairah menulis karena faktor malas menulis. Kemalasan adalah penyakit banyak orang. Setuju?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline