Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Mengintip Isi 3 Buku Baru, Mau Tahu tentang "Ikigai" Jepang?

Diperbarui: 11 Oktober 2020   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga buku baru (dok. pribadi).

Kemarin malam saya berkeliling kota sejenak. Maklum saja, sudah 3 minggu kendaraan di rumah hanya menjadi penghuni garase, tak pernah saya bawa keluar. Khawatir aki-nya bisa rusak lantaran didiamkan dalam waktu relatif lama, akhirnya saya memutuskan membawanya jalan-jalan.

Menemukan Dagang Bakso

Ke mana tujuan saya kali ini? Hanya ada dua. Pertama, menemukan dagang bakso. Untuk maklum, saya dan keluarga sesekali ingin menikmati bakso, he he he. Tapi, apa lacur, warung pertama yang penulis kunjungi ternyata tutup.

Lalu, ke mana ya? Ada satu lagi pedagang bakso ayam favorit kami. Kalau di tempat ini dijamin baksonya pasti enak. Diberi semangkok bisa jadi minta dua mangkok, he he he. Ayo, siapa suka bakso? Akhirnya, saya pun meluncur ke situ. Eh, beruntung warungnya masih buka.

Setelah membeli dua bungkus bakso, saya pun bergegas ke toko buku. Ini tujuan kedua. Toko buku yang satu ini acapkali sepi pengunjung. Entah mengapa, animo masyarakat membaca buku cetak khususnya tampaknya sangat kecil. Berbeda halnya dengan membaca sumber informasi di internet melalui situs atau facebook, misalnya.

Begitu tiba di toko buku, saya hanya menemukan dua orang pengunjung yang sedang melihat-lihat buku yang terpajang di situ. Saya pun langsung melihat beberapa lapak tempat buku-buku dipajang. Ada buku-buku baru dan ada juga buku-buku laris.

Itulah dua lapak utama yang pasti saya perhatikan setiap kali ke toko buku. Di lapak buku-buku baru, saya menemukan buku terbitan baru. Rupanya lumayan banyak buku-buku baru yang diterbitkan, bahkan beberapa diantaranya ber-angka tahun 2020.

Selanjutnya di lapak kategori buku laris, saya temukan sejumlah buku yang best seller, baik nasional maupun internasional. Beberapa buku yang dipajang di situ sudah saya miliki, termasuk kedua karya Mark Manson. Buku karya Francine Jay berjudul Seni Hidup Minimalis juga terpajang di situ.

Filosofi Teras

Di antara sekian banyak buku itu, ada tiga buku yang menarik perhatian saya dan "memaksa" saya membelinya. Tentu saja ketiga buku itu terbilang buku-buku yang laris. Mari saya perlihatkan sepintas saja.

Pertama, buku terbitan Kompas dengan judul Folosofi Teras. Buku seukuran novel ini ditulis oleh Henri Manampiring, seorang praktisi periklanan. Sepintas saya perhatikan, buku berketebalan 312 halaman ini menggunakan bahasa milenial. Gaya penulisannya pun terlihat kekinian, dilengkapai dengan gambar-gambar ilustrasi yang menarik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline