Lihat ke Halaman Asli

Amalia Fitriyani

Mahasiswi aktif manajemen dan bisnis.

Tak Semudah yang Dibayangkan, Sekarang Uni Eropa Menuntut Indonesia karena Hal Ini

Diperbarui: 30 November 2021   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

money.kompas.com

Belakangan ini, Sirkuit Mandalika menjadi perbincangan netizen Indonesia. Sirkuit Mandalika mulai dilirik dunia dikarenakan karena hal inilah menjadi suatu bukti nyata bahwa Indonesia serius untuk maju.

Dikala Sirkuit Mandalika menjadi perbincangan di dunia bahkan di Indonesia sendiri, kembali muncul sebuah berita panas mengenai Uni Eropa yang menuntut Indonesia terkait ekspor nikel mentah ke Uni Eropa. Padahal berita ini sebelumnya sudah lama hadir namun kembali memanas kembali.

Indonesia mulai mengembangkan sayapnya di dunia bisnis, olahraga, dan lain sebagainya. Ir. Joko Widodo sebagai salah satu orang di balik kejayaan Indonesia sekarang. Ir. Joko Widodo berupaya membuat Indonesia lebih berkembang dan maju, agar tidak dilirik sebelah mata orang negara asing. Mengingat seringkali kita mendengar desas-desus negatif mengenai Indonesia dan masyarakatnya.

Langkah Ir. Joko Widodo dengan menghentikan kegiatan bisnis ekspor nikel mentah ke negara Uni Eropa, dirasa merupakan hal yang sudah tepat. 

Berpuluh-puluh tahun lamanya Indonesia mengekspor bijih nikel namun pendapatan negara tidak pernah sesuai harapan, dikarenakan nikel mentah sangat dihargai murah.  Hal ini tentu sangat merugikan negara mulai dari pendapatan hingga pemanfaatan SDMnya. 

Bila diingat, Indonesia memiliki banyak SDM (Sumber Daya Manusia) namun sangat disayangkan, SDM yang dimaksud masih banyak yang belum terlatih, bahkan tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai sehingga pengangguran selalu saja menjadi hal yang sering dibahas.

Ditengah-tengah upaya Indonesia untuk maju, Uni Eropa berusaha untuk menghentikannya dengan menuntut Indonesia agar kembali mengekspor biji nikel mentah. 

Sebuah fakta mengungkap bahwa Uni Eropa tidak mempermasalahkan nikelnya, namun mereka mempermasalahkan Indonesia yang kini berupaya mengekspor barang jadi. Dikutip dari economy.okezone.com (di sini)

Lutfi menjelaskan, yang dipermasalah UE bukan karena biji nikelnya, namun karena Indonesia sudah mengekspor barang jadi bukan barang mentah lagi.

"Mereka ketakutan, kita ini mestinya mengekspor barang mentah. Namun kita sudah berubah menjadi barang industri," jelasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline