Lihat ke Halaman Asli

Dapodik: Menguntungkan atau Merugikan

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1399517416429761548


Saat sekarang ini, data sekolah mulai dari data siswa, data guru, dan segala macam pencairan tunjangan sertifikasi, tunjangan fungsional dan bantuan kualifikasi akademik berdasarkan dari pengiriman data Dapodik ke server pusat. Apabila dalam pengisian dan pengiriman data tidak sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan maka bisa dipastikan SK Tunjangan tidak akan terbit dan yang disalahkan adalah Operator Sekolah.

Saya sebagai Operator Sekolah di salah satu sekolah dasar sangat mengerti dan memahami perasaan sesama teman operator di seluruh Indonesia. Apabila data yang diketik salah dan tidak sesuai maka kita yang pasti akan disalahkan oleh para guru. Kekhawatiran ini sangat mendasar dikarenakan pada saat ini untuk semua data yang berhubungan dengan sekolah harus dikirimkan melalui data Dapodik. Sedangkan untuk operator sekolah yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah kebanyakan dari guru. Hal ini menyebabkan tugas guru yang paling utama adalah mendidik dan mengajar siswa di kelas, maka sebagian besar waktunya tersita untuk mengerjakan tugas sekolah yang berkaitan dengan data Dapodik sehingga otomatis waktu yang diperlukan untuk mengajar di kelas menjadi berkurang karena harus mengikuti berbagai macam bimbingan teknis yang di adakan oleh Diknas, mengikuti rapat sosialisasi, bahkan lembur hingga tengah malam untuk mengentry data sekolah agar tidak terjadi kesalahan sampai selesai. Hal ini dapat menyebabkan banyak peserta didik yang kurang maksimal mendapatkan materi pelajaran karena guru yang seharusnya menjadi motivator dan fasilitator di dalam kelas terlalu sibuk dan fokus terhadap pekerjaan data Dapodik tersebut.

Operator sekolah juga sering menjadi sasaran kemarahan guru apabila ada data-data mereka yang masuk di Dapodik salah atau tidak sesuai dengan yang mereka harapkan karena mengakibatkan tunjangan-tunjangan mereka seperti tunjangan sertifikasi tidak akan keluar karena penerbitan SK Tunjangan Sertifikasi berdasarkan pada data Dapodik tiap sekolah yang dikirimkan ke server pusat. Apabila data yang di entry masih salah dan jumlah jam mengajarnya tidak sesuai 24 jam maka SK Tunjangan sertifikasi tersebut tidak akan diterbitkan oleh pemerintah pusat, Maka yang pasti disalahkan adalah kinerja operator sekolah. Padahal sebagian besar para guru tersebut tidak mengetahui bagaimana perjuangan dan pengorbanan seorang operator sekolah yang terkadang harus bergadang sampai tengah malam agar dapat menyelesaikan data dapodik tersebut dan mengirimkannya ke pusat, belum lagi data yang dikirim tidak dapat di sinkronisasi karena terkadang terjadi kesalahan pada aplikasi itu sendiri sehingga seringkali para operator harus sibuk mengamati dan mengetahui perkembangan yang terus terjadi pada aplikasi Dapodik dari pemerintah karena mengalami perbaikan dan pengembangan aplikasi tersebut. Namun jika data sekolah sudah bisa di entry dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para guru dan sekolah sehingga segala jenis tunjangan tersebut bisa cair terkadang mereka tidak ingat bahwa betapa besar jasa seorang operator sekolah yang bersusah payah siang dan malam mengentry, memperbaiki dan mengelola data seluruh guru di sekolah agar tidak terjadi kesalahan.

Jadi dari sekian banyak permasalahan yang terjadi pada pengerjaan data Dapodik tersebut apakah bisa kita sebut hal itu dapat menguntungkan atau merugikan? Karena terkadang dari diskusi dan berbicara dengan teman-teman operator sekolah dalam forum dan grup operator sekolah, masih banyak permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan Dapodik ini. Tentu tidak serta merta pihak operator sekolah yang harus disalahkan oleh para guru jika tunjangan mereka tidak bisa keluar atau cair, namun terkadang masih terkendala juga pada aplikasi yang diluncurkan dari pemerintah yang terkesan masih sangat kurang efektif dan sering terjadi error dalam pengiriman data yang dilakukan oleh pihak sekolah terbukti dengan terus berubahnya versi aplikasi yang hingga sekarang telah menjadi Aplikasi Dapodik versi 207 yang terkadang sering membuat operator bingung dan bahkan ketika di install versi terbaru terkadang mengubah banyak data sekolah yang sudah valid dan menjadi kacau.

Semoga hal ini tidak menjadi berlarut-larut dalam banyaknya permasalahan yang terjadi pada Dapodik ini karena yang paling penting adalah pendidikan untuk para peserta didik di tiap sekolah dan menjadi hal yang utama bagi para guru agar dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang bisa memajukan Negara tercinta ini dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih serta didukung dengan dasar Agama, moral dan akhlak yang baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline