Lihat ke Halaman Asli

Sang Khalifah Cerdas dan Pemberani: Umar bin Khattab

Diperbarui: 31 Oktober 2019   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sahabat Rasul yang memiliki keberanian dan tegas terhadap permasalahan-permasalahan masyarakat adalah Khalifah Umar bin Khattab. Seorang khalifah dengan kekonsistenannya dalam komitmen yang dibuat, terus terang dalam mengungkapkan kritikan-kritikannya, tegas dan baik hati serta lugas dalam mengungkapkan pendapat-pendapatnya. 

Tidak jarang Umar bin Khattab mengeritik kebijakan atau keputusan yang telah di tetapkan oleh Rasulullah. Seperti halnya ketika Rasulullah melakukan Perjanjian Hudaibiyah dengan kaum kafir Quraisy, Umar berpendapat bahwa perjanjian tersebut dinilai merugikan kaum muslim, namun Abu Bakar dapat meluluhkan hati Umar bin Khattab dengan cara menjelaskan bahwa segala keputusan yang ditetapkan oleh Rasulullah adalah yang terbaik.

Ketegasan, kecerdasan dan keberanian Umar bin Khattab menghantarkan Umat muslim pada masa itu merasakan kejayaan dan kesejahteraan yang tinggi. Masa pemerintahan yang mendukung serta kecakapan untu kelakukan konsolidasi, mengembangkan dan memimpin negara baru demi menuju sebuah kekuasaan yang besar dan sangat terhormat. 

Meskipun terkenal dengan ketegasan, kecerdasan dan keberaniannya, Umar bin Khattab merupakan seorang khalifah yang sangat sederhana. Tidak jarang baginya mengenakan pakaian yang biasa dan tidak segan dalam membantu masyarakat untuk memikul bahan makanan.

Pemerintahan Umar bin Khattab lebih kepada peningkatan keamanan dan stabilitas dalam negeri, pasalnya beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh Umar tidak sedikit yang mengarahkan pada stabilitas dan keamanan dalam Islam. Dalam melakukan diplomasi, Umar bin Khattab selalu mendasarkan pada nilai-nilai Islam. 

Diplomasi yang di lakukan oleh Umar tidak jarang menggunakan cara senjata yaitu peperangan. Peperangan disini dilakukan untuk perluasan wilayah dengan tujuan tetap kepada penyebaran agama Islam. Pada masa ini, umat Muslim meningkat menjadi lebih banyak dibandingkan pada masa khalifah Abu Bakar As-Siddiq. Meskipun melakukan diplomasi dengan cara angkat senjata, Umar dan prajuritnya tetap menggunakan aturan-aturan peperangan dalam islam yang telah dijelaskan oleh Rasulullah. Sehingga dengan cara ini, diplomasi Islam terealisasikan meskipun dengan cara ekspansi wilayah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline