Mohon tunggu...
Dyah WahyuKusumaningrum
Dyah WahyuKusumaningrum Mohon Tunggu... Editor - Menulislah

Be Better, try, try and try

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Khalifah Cerdas dan Pemberani: Umar bin Khattab

31 Oktober 2019   13:53 Diperbarui: 31 Oktober 2019   14:09 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sahabat Rasul yang memiliki keberanian dan tegas terhadap permasalahan-permasalahan masyarakat adalah Khalifah Umar bin Khattab. Seorang khalifah dengan kekonsistenannya dalam komitmen yang dibuat, terus terang dalam mengungkapkan kritikan-kritikannya, tegas dan baik hati serta lugas dalam mengungkapkan pendapat-pendapatnya. 

Tidak jarang Umar bin Khattab mengeritik kebijakan atau keputusan yang telah di tetapkan oleh Rasulullah. Seperti halnya ketika Rasulullah melakukan Perjanjian Hudaibiyah dengan kaum kafir Quraisy, Umar berpendapat bahwa perjanjian tersebut dinilai merugikan kaum muslim, namun Abu Bakar dapat meluluhkan hati Umar bin Khattab dengan cara menjelaskan bahwa segala keputusan yang ditetapkan oleh Rasulullah adalah yang terbaik.

Ketegasan, kecerdasan dan keberanian Umar bin Khattab menghantarkan Umat muslim pada masa itu merasakan kejayaan dan kesejahteraan yang tinggi. Masa pemerintahan yang mendukung serta kecakapan untu kelakukan konsolidasi, mengembangkan dan memimpin negara baru demi menuju sebuah kekuasaan yang besar dan sangat terhormat. 

Meskipun terkenal dengan ketegasan, kecerdasan dan keberaniannya, Umar bin Khattab merupakan seorang khalifah yang sangat sederhana. Tidak jarang baginya mengenakan pakaian yang biasa dan tidak segan dalam membantu masyarakat untuk memikul bahan makanan.

Pemerintahan Umar bin Khattab lebih kepada peningkatan keamanan dan stabilitas dalam negeri, pasalnya beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh Umar tidak sedikit yang mengarahkan pada stabilitas dan keamanan dalam Islam. Dalam melakukan diplomasi, Umar bin Khattab selalu mendasarkan pada nilai-nilai Islam. 

Diplomasi yang di lakukan oleh Umar tidak jarang menggunakan cara senjata yaitu peperangan. Peperangan disini dilakukan untuk perluasan wilayah dengan tujuan tetap kepada penyebaran agama Islam. Pada masa ini, umat Muslim meningkat menjadi lebih banyak dibandingkan pada masa khalifah Abu Bakar As-Siddiq. Meskipun melakukan diplomasi dengan cara angkat senjata, Umar dan prajuritnya tetap menggunakan aturan-aturan peperangan dalam islam yang telah dijelaskan oleh Rasulullah. Sehingga dengan cara ini, diplomasi Islam terealisasikan meskipun dengan cara ekspansi wilayah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun