Lihat ke Halaman Asli

Five Priciples (4)

Diperbarui: 17 Februari 2021   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

via bobo.grid.id

Musyawarah menuju dan mencapai mufakat adalah esensial. Karenanya, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah wajib diejawantahkan  dalam wujud bangunan tatanan kehidupan budaya dan peradaban bangsa yang real dan sepesifik. Bukan ala kapitalisme_liberalisme, juga bukan ala sosialisme_komunisme... 

Hal ihwal tentang Rakyat, tentang kewarganegaraan dengan segala aspek kehidupannya, dengan patron teladan kehidupan yang mumpuni, berkeadilan nan arif bijaksana serta penuh keseimbangan, dalam kebhinnekaikaan di atas permusyawaratan dan keterwakilan yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah, adalah suatu keharusan. Permusyawaratan sebagai cara untuk memutuskan atau merumuskan suatu hal berdasarkan atas kehendak dari rakyatnya hingga mencapai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat, wajib ditumbuhkembangkan. 

Lantas, praktik aktualisasi dalam tatanan sosial budaya dan peradaban yang ditemui dan dirasakan saat ini, seperti apa dan bagaimanakah ? Sudah patut layakkah sebagaimana nilai filosofis yang terkandung dalam kerangka idealistiknya, yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan ? Yang berarti pula, bahwa kapankah kehidupan bermasyarakat dapat berjalan melalui musyawarah dan mufakat untuk mencapai keputusan bersama ?

Kota Malang, Kampung Tembalangan, Februari ke-16, 2021, 10:32 WIB. 

*Saat catatan pertanyaan harian bergayut dalam pikiran dan dalam pencarian realitas jawaban... 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline