Lihat ke Halaman Asli

Purnama Tak Bercahaya

Diperbarui: 18 Desember 2018   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

elok parasmu mengundang pesona para jahanam penjuru jagad, tuah manis semanis madu giurkan para bandit serakah, berlomba menjadi pemenang berjubah aulia laksana pemelihara

padahal, watak durjanalah yang tersimpan di balik tabir kelambu yang sewaktu-waktu mencengkeram lantaran jerat bujuk rayu

di saat bius telah tertabur pancaran pesonamu pun jadi redup, memantulkan kegalauan dan ketidakpastian arah hendak kemana bahtera dilabuhkan

hujan badai hantam menghunus, mengawali gelap sesat bagai lingkaran tak berujung tak berpangkal

semburat tumpahan ragam warna adalah akhir dari muara

carut marut berkalang kabut

menjadi persaksian sejarah

berat diurai, karena telah akut 

dan, pemulihan masih dianggap tak niscaya

rona cahaya kemerahan yang telah jadi prasasti pemantul kisah tersohor bergelimang jamrud, tak lagi terpancar...

purnamaku elok nian yang dulu berlalu, kini sudah redup tak berpendar cahaya lagi...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline