Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Purnama Tak Bercahaya

18 Desember 2018   02:30 Diperbarui: 18 Desember 2018   19:55 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

elok parasmu mengundang pesona para jahanam penjuru jagad, tuah manis semanis madu giurkan para bandit serakah, berlomba menjadi pemenang berjubah aulia laksana pemelihara

padahal, watak durjanalah yang tersimpan di balik tabir kelambu yang sewaktu-waktu mencengkeram lantaran jerat bujuk rayu

di saat bius telah tertabur pancaran pesonamu pun jadi redup, memantulkan kegalauan dan ketidakpastian arah hendak kemana bahtera dilabuhkan

hujan badai hantam menghunus, mengawali gelap sesat bagai lingkaran tak berujung tak berpangkal

semburat tumpahan ragam warna adalah akhir dari muara

carut marut berkalang kabut

menjadi persaksian sejarah

berat diurai, karena telah akut 

dan, pemulihan masih dianggap tak niscaya

rona cahaya kemerahan yang telah jadi prasasti pemantul kisah tersohor bergelimang jamrud, tak lagi terpancar...

purnamaku elok nian yang dulu berlalu, kini sudah redup tak berpendar cahaya lagi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun