Lihat ke Halaman Asli

Sulitnya Menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh dimasa Pandemi di SDN Cibayun, Kabupaten Bandung Barat

Diperbarui: 28 September 2021   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kab. Bandung Barat - Indonesia sedang membutuhkan bantuan berbagai pihak untuk bergerak secara sinergis menyukseskan pendidikan nasional. 

Gerakan ini dapat dilakukan oleh siapapun salah satunya mahasiswa khususnya jenjang Sekolah Dasar untuk memberikan kesempatan belajar yang optimal kepada semua peserta didik dalam kondisi terbatan dan kritis selama pandemi. 

Apalagi banyak sekali daerah -- daerah yang masi belum terperhatikan pendidikannya contohnya daerah daerah 3T, mereka masih melakukan pembelajaran dengan alat dan fasilitas seadanya.

Dalam dunia pendidikan adanya pandemi ini sangat menjadi hambatan besar karena pembelajaran siswa/siswi harus diselenggarakan secara daring atau yang biasanya disebut dengan pendidikan jarak jauh, hal ini tentunya menjadi permasalahan  pendidikan karena, tidak sedikit guru dan peserta didik yang terkendala dengan adanya pembelajaran jarak jauh. Banyak orang tua dan pendidik yang mengeluh mengenai beberapa hal kendala yang dialami pada saat pembelajaran jarak jauh ini, keluhan bagi orang tua dan pendidik

Oleh karena itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bapak Nadiem Anwar Makarim, mengusulkan sebuah program untuk membantu pembelajaran masyarakat terutama pada wilayah 3T, program ini bernama "Kampus Mengajar" Program Kampus Mengajar ini diharapkan menjadi salah satu solusi untuk memajukan Pendidikan terutama pada daerah 3T. 

Program Kampus Mengajar dilaksakan di berbagai daerah,  salah satunya disekolah yang berlokasi di Kab. Bandung Barat, Yaitu SD Cibayun. Tepatnya di daerah Kp. Ciburial RT 02/010 Desa Margajaya Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat.

Pihak sekolah juga mengatakan bahwa rata -- rata ketika guru mengajar muridnya untuk melakukan pembelajaran online hampir 70% murid mengeluh kesusahan dalam hal pembelajaran online, Daerah SD Negeri Cibayun juga rata-rata warga sekitarnya merupakan keluarga yang nomaden sehingga sekolahpun terkena imbasnya , banyak sekali anak anak yang berhenti sekolah/pindah sekolah dikarenakan orang tuanya yang berpindah tempat tinggal.

Di SD Cibayun media yang digunakan pada saat pembelajaran daring yaitu melalui Whatsapp, namun tidak semua murid yang mempunyai handphone dan ini menjadi kendala terbesar dalam pembelajaran jarak jauh dan membuat guru kesulitan dalam penyampaian materi dan tugas sekolah. 

Oleh karena itu Mahasiswa Kampus Mengajar memikirkan solusi agar tujuan pembelajaran bisa tercapai sepenuhnya,  dan didapatkanlah program "Pojok Baca" dan "Berlatatih Literasi dan Numerasi "

Program Pojok  Baca dan Berlatih Literasi dan Numeriasi ini diharapkan bisa membantu meningkatkan minat baca siswa yang ada di SD Cibayun, karena fakta dilapangan banyak siwa kelas 1 dan bahkan kelas 4 yang belum lancar membaca. Kegiatan ini dilakukan dua tiga kali dalam seminggu dan dibagi menjadi tiga sesi tiap harinya, dan dilakukan evaluasi tiap minggu agar tingkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam pelakasanaanya banyak sekali siswa/i yang sangat antusias dengan program ini karena  pembelajaran yang mahasiswa berikan, tidak pernah mereka dapatkan sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline