Lihat ke Halaman Asli

Heralius Dwiki Anggoro

Mahasiswa Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana

Kenali Penyebab Kasus DBD di Klaten

Diperbarui: 21 April 2020   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

-Heralius Dwiki Anggoro, 31170079 (Tugas artikel Teknik Pengendalian Vektor oleh Drs. Djoko Rahardjo, M.Kes )

DBD atau demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dengue sebagai agent, dimana menurut Candra (2010), virus ini dibawa oleh nyamuk spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang berperan sebagai vektor yang umumnya menyerang manusia dengan gigitannya memasukkan virus dengue kedalam sistem peredarah darah manusia, dalam peranan ini jenis kelamin betinalah yang membawa virus dengue ini karena untuk mendapatkan sumber nutrisi. 

Penyakit DBD biasa dijumpai pada daerah yang memiliki iklim tropis, khususnya pada habitat di Indonesia nyamuk Aedes aegypti mudah sekali ditemui dan tersebar luas di alam liar, lingkungan permukiman yang kumuh, perumahan,, perkantoran, rumah makan, sehingga memiliki resiko yang besar untuk gampang terinfeksi dan terkena oleh penyakit DBD ini.

Gejala seseorang yang terinfeksi leh virus dengue ini ditandai dengan : Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, manifestasi perdarahan, termasuk uji Tourniquet positif, trombositopeni (jumlah trombosit 100.000/l), hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20%), disertai dengan atau tanpa perbesaran hati.  

Gejala tersebut dapat terjadi dikarenakan nyamuk yang membawa virus dengue setelah menghisap darah selama 8 - 10 hari virus tersebut mengalami  masa inkubasi virus di dalam tubuh manusia. 

Umumnya yang menghisap darah dalah jenis nyamuk betina tujuannya untuk mencari sumber protein dan nutrisi bagi nyamuk betina itu sendiri untuk proses pembentukan telurnya. 

Apabila seseorang sudah terinfeksi oleh virus dengue ini akan mengalami masa inkubasi pada waktu 3 hingga 14 hari. Penyakit DBD ini tidak ditularkan langsung dari orang ke orang. 

Gejala pertama yang ditimbulkan ketika terinfeksi virus dengue ini akan mengalami demam selama 3 hari. Kemudian akan muncul bitnik-bintik merah pada permukaan kulit, pendarahan pada bagian gusi dan hidung, penderita akan mudah merasakan letih dan lesu meskipun tidak sedang beraktifitas, hingga terjadi penurunan tekanan darah dan trombosit pada hari ke 2 hingga hari ke 7. Pada fase di kisaran hari tersebut suhu badan akan mengalami kenaikan antara 38-40 derajat Celsius.

Penyakit DBD ini merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan kematian, setelah penyakit jantung dan diabetes melitus, dan penyakit DBD ini menjadi salah satu dari masalah kesehatan masyarakat yang utama, dimana jumlah penderita dengan luas daerah penyebaran dari nyamuk pembawa virus dengue ini semakin bertambah bersamaan dengan mobilitas dan kepadatan penduduk Indonesia. 

Khususnya pada kabupaten Klaten dengan pertumbuhan penduduk yang kian meningkat dibarengi oleh pembangunan perumahan menjadikan nyamuk pembawa virus dengue menjadi sulit dikendalikan, kabupaten dengan jumlah penduduk 1.167.401 jiwa pada tahun 2017 ini menjadi penyakit yang cukup sulit dikendalikan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten menetapkan 56 desa dari 21 kecamatan endemis DBD, dimana salah satu kecamatan dengan memilki angka kematian tertinggi dikarenakan DBD adalah kecamatan Prambanan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline