Lihat ke Halaman Asli

Dwian Sastika

Sebatas Manusia Sebatang Kara

Wajah Ayah, Senyum Ibuku

Diperbarui: 9 Agustus 2023   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh OpenClipart-Vectors dari Pixabay

Senyum ibu, tak henti menyebar,  Bagai sinar mentari di ufuk timur, Ketika ia tersenyum, otak kita pun memancarkan sinyal, Meningkatkan kadar dopamin, hormon kebahagiaan dalam tubuh kita.

Ayah pun tak kalah pentingnya, Seperti magnet, ia menarik kita ke depan, Ketika ia memberi semangat, kortisol pun berkurang, Hormon stres yang membuat pikiran kita terkunci.

Begitulah ilmu memberi tahu, Tentang keajaiban kasih sayang yang tak terukur, Tentang pengaruh ayah dan ibu, tak tergantikan, Bagai cahaya dalam kegelapan, yang selalu menuntun kita.

Kini kita merenung, teringat pesan mereka, Kini kita menghargai, kehadiran mereka,  Semoga ilmu tak pernah lepas dari hati kita, Agar kita selalu mengabdi, pada ayah dan ibu tercinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline