Lihat ke Halaman Asli

Dhiva TM

Mahasiswa UHAMKA

Kenapa Lampu Lalu Lintas Jepang Berwarna Merah-Kuning-Biru?

Diperbarui: 13 Juli 2021   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENELITIAN POST-STRUKTURALISME TERHADAP 

FENOMENA WARNA LAMPU LALU LINTAS DI JEPANG

Teori

Secara umum, teori merupakan suatu sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan di antara konsep-konsep tersebut dan membantu penggunanya dalam memahami suatu fenomena. Sir Karl Popper, seorang filsuf yang secara signifikan membentuk pendekatan banyak peneliti dalam berpikir kritis, menyatakan, "Teori merupakan sebuah jalan yang ditebarkan untuk menangkap hal yang biasa kita sebut sebagai 'Dunia'". Popper beranggapan, bahwa teori dapat membantu kita untuk memahami kenyataan. (West & Turner, 2008).

Dalam penulisan paper ini, penulis akan menggunakan salah satu teori sosial kritis yang berasal dari beberapa pemikiran tokoh pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Jacques Lacan, dan Michel Paul Foucault, yaitu Teori Post-Strukturalisme atau Teori Paska-Strukturalisme. Teori ini terbentuk atas ketidaksepakatan pada teori sebelumnya, yaitu Teori Strukturalisme.

Strukturalisme melihat keteraturan dan stabilitas dalam sistem bahasa, melihat kebenaran berada di balik atau dalam suatu penelitian, dan menjelaskan adanya hubungan antara penanda dan petanda yang cenderung stabil atau tidak mengalami perubahan. Sementara post-strukturalisme sangat erat kaitannya dengan hubungan antarpribadi, hubungan dengan "dunia", dan perilaku praktis yang menghasilkan makna.

Menurut Foucault, teori post-strukturalime menjelaskan faktor sosial budaya memiliki pengaruh dalam mendefinisikan tubuh dengan karakter ilmiah, universal, yang tergantung pada waktu dan tempat. Semisal ciri-ciri alamiah tubuh (pria dan wanita) bisa bermakna berbeda dalam tataran kebudayaan yang berbeda.

Dalam teori post-strukturalisme, terdapat empat asumsi dasar, diantaranya :

Mengkritik dan mempertanyakan segala hal dalam teori-teori yang sudah ada.

Menilai kritik sebagai hal yang positif upaya menjadi solusi atau alternatif dalam memecahkan masalah melalui sebuah teori yang sudah ada maupun yang sedang berkembang.

Peran interpretasi dan representasi dari manusia sangat diperlukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline