Waktu menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Sudah terdengar hiruk pikuk suara penggorengan, blender, air mendidih, hingga suara orang ngobrol santai di dapur Asrama Vyatra. Rupanya kru dapur sudah melakukan aktivitasnya memasak untuk kebutuhan makan pagi mahasiswa. Pukul 06.00 makan pagi mahasiswa harus sudah tersedia.
Pertanyaannya....bagaimana sih menentukan menu untuk lebih dari 900 orang? Setiap orang memiliki selera dan kesukaan masing-masing. Sebagian ingin nasi pecel, sebagian ingin rawon, sebagian lagi ingin rendang, dan masih banyak lagi, karena memang mahasiswa yang tinggal di asrama berasal dari Sabang sampai Merauke.
Wahidah Rahmawati sebagai ahli gizi sekaligus pengawas dapur Asrama Vyatra menjelaskan bahwa "Kita berpatokan pada gizi seimbang untuk kebutuhan mahasiswa. Kalau mengikuti selera setiap mahasiswa, pasti kita kuwalahan. Sehingga kita menentukan menu dengan berpegangan pada kebutuhan gizi mahasiswa. Menu itu harus memenuhi karbohidrat, protein hewani, protein nabati, buah, sayur, trus kalau pagi ada susu."
"Untuk menu pagi, ada nasi, 1 protein hewani, 1 protein nabati, dan sayur, ditambah susu dan teh, paling tidak untuk pagi ada 7 macam. Untuk siang ada tambahan protein hewani, dan buah. Tidak lupa kerupuk dan sambel.....itu menu wajib," ujar Ida sambil tertawa kecil, sapaan akrab Wahidah Rahmawati.
"Untuk malam, menunya hampir sama dengan pagi, cuma tidak ada susu," imbuhnya.
Semua makanan yang disiapkan di Asrama Vyatra itu adalah masakan segar. Kru dapur dibagi menjadi 2 shift untuk menyiapkan makan bagi mahasiswa. Mulai pukul 03.00 dini hari hingga 19.00 untuk menyediakan makan pagi, makan siang dan makan malam. Untuk snack sore ada petugasnya beda lagi.
Harapannya, mahasiswa tetap terjaga kesehatannya, terpenuhi gizinya untuk aktivitas mereka setiap harinya.
Setelah masak, tinggal proses menyajikan untuk mahasiswa........akan kita lanjutkan besok ya....