Lihat ke Halaman Asli

Rahma dona

wiraswasta

Jejak Karbon dan Net-Zero Emissions

Diperbarui: 19 Oktober 2021   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat  melangkah ke depan, kita meninggalkan jejak di belakang.Jejak  akan  hilang tak berbekas, tersapu angin  atau  dihapus  air. Tapi ada  juga  jejak, yang  gak mau  hilang. Alih -- alih  menjadi masa lalu, jejak ini malah  terus membuntuti. Jejak  unik ini  namanya Carbon Footprint - jejak karbon.

Dalam jumlah yang pas karbon penting, untuk kehidupan di bumi. Secara alamiah senyawa  karbon, diserap  lingkungan atau  terurai dengan sendirinya.

Bumi menggunakan  panas  karbon, untuk  menjaga suhu  tetap hangat. Sementara  tumbuhan menyerap  karbon, untuk tumbuh kembang  dan proses  photo sintesis.

Karbon mulai jadi masalah saat jumlahnya, melebihi  kemampuan  alam untuk menyerap dan mengurainya.Kumpulan  karbon   yang  menebal di atmosfir,disebut  gas rumah kaca.Gas rumah kaca menahan  panas, dari  radiasi  ultraviolet  yang mencapai bumi.

Sehingga panas yang mestinya, dipantulkan kembali ke luar angkasa. Akhirnya terjebak di atmosfir bumi.Blokade  gas rumah kaca  yang menahan panas itu ,disebut efek rumah kaca.

Analogi populer untuk  menjelaskan  efek rumah kaca,adalah  seperti duduk di dalam mobil, yang sedang parkir dengan pintu dan jendela tertutup.  Terasa panas ,sesak  dan berkeringat

Panas yang tertahan di atmosfir, menyebabkan suhu dipermukaan bumi meningkat. Mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan air laut,dan rusaknya ekosistem laut. Menimbulkan  rasa cemas, bahwa bumi tidak lagi  layak untuk dihuni manusia.

Menuju Net-Zero Emmisions

mill-gf8bda5bc7-640-616dab5306310e76151e5d62.jpg


Perubahan ikllim  sudah  jadi isue lingkungan internasional. Indonesia  ikut  menandatangani kesepakatan,Pengendalian Perubahan Ikllim ( Paris Agreement). Net-Zero Emisions (NZE)  salah satu point yang harus dilakukan, untuk menggendalikan  perubahan iklim

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline