Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Gambar Cadas Berusia Ribuan Tahun, Bukti Kesenian Pertama Umat Manusia

Diperbarui: 18 Maret 2021   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemburu berkuda, gambar cadas di Pulau Muna (Foto: BPCB Sulawesi Selatan)

Sejak ribuan tahun lalu manusia purba sudah mulai melukis. Pada 1950 ditemukan lukisan cap tangan dan gambar babi rusa pada Gua Leang Pettakere dan Pettae. Sejak itu lukisan prasejarah atau lukisan cadas menjadi magnet bagi para peneliti.

Lukisan prasejarah terdapat di gugusan perbukitan karst di Kabupaten Maros-Pangkep (Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Muna (Sulawesi Tenggara). Sumber daya budaya di sini sangat luar biasa.

Hingga saat ini para peneliti, dimotori oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan (BPCB Sulsel), terus mengeksplorasi, mengkaji, dan meneliti di kedua provinsi itu. Menurut basis data di BPCB Sulsel, hingga pertengahan 2020 ada 304 gambar yang ditemukan di gua-gua prasejarah Kabupaten Maros-Pangkep dan 38 lukisan di Kabupaten Muna.

Mendokumentasikan gambar cadas (Foto: BPCB Sulawesi Selatan)

Kesenian pertama

Gambar cadas sering dianggap sebagai bukti kesenian pertama umat manusia. Masyarakat purba sering melukis di dinding gua dan langit-langit gua. Cara melukisnya dengan menyemprotkan bahan pewarna yang umumnya coklat dan merah. Bahan itu berasal dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar gua.

Obyek lukisan sering kali berupa fenomena astronomi, seperti matahari dan bulan. Ada pula hewan dan kegiatan sehari-hari hingga gambar visioner yang belum bisa ditafsirkan sampai kini. Maklum ada desain abstrak dengan lingkaran, garis, spriral, dan titik. Gambar manusia termasuk banyak dijumpai. Sering kali diwakili bentuk tangan dan jari yang besar.

Kegiatan pemantauan laju kerusakan lukisan gua (Foto: BPCB Sulawesi Selatan)

Domestikasi hewan

Gambaran yang paling umum dalam lukisan gua Pulau Muna berupa hewan-hewan domestikasi seperti anjing, kuda, dan hewan buruan, rusa, dan sapi. Lukisan-lukisan itu dilengkapi cap tangan manusia. Yang paling dominan di setiap gua adalah gambar figur manusia dan perahu.

Dalam adegan perburuan, teridentifikasi beberapa senjata, seperti tombak, panah, dan busur. Jebakan dan jerat yang digunakan untuk menangkap hewan, dapat dilihat pada beberapa lukisan.

Di Muna, motif cap tangan negatif terlihat berwarna ungu tua. Kemungkinan dibuat dengan teknik semprot. Bahannya dibuat dari hematit dan diperkirakan dicairkan dengan campuran bahan organik.

Perbuatan yang tidak terpuji berupa vandalisme oleh pengunjung gua purba (Foto: BPCB Sulawesi Selatan)

Perawatan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline