Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Solidaritas Antarmuseum di Masa Pandemi Tetap Diperlukan

Diperbarui: 14 Desember 2020   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Bank Indonesia terpilih sebagai Museum Bersahabat (Foto: museum.bi.go.id)

Meskipun dalam kondisi terbatas---maklum ada wabah pandemi---Komunitas Jelajah tetap menyelenggarakan Museum Awards pada 12 Desember 2020 secara daring. Namun penghargaan kali ini terasa berbeda karena penilaian berdasarkan pengelolaan media sosial, jadi bukan kunjungan langsung.

Sejak diumumkan masa pandemi pada pertengahan Maret 2020 banyak museum menghentikan operasional secara tatap muka atau luring. Sebagai gantinya, museum-museum membuat berbagai acara secara daring, seperti tur virtual, webinar, blog, dan podcast. Media soaial yang digunakan kebanyakan Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube.

Beberapa bulan kemudian memang sejumlah museum telah beroperasi kembali dengan protokol kesehatan yang ketat. Namun penggunaan media sosial tetap dipertahankan karena mampu menjangkau lokasi yang jauh. Tentu asalkan ada sinyal internet.

Kompleks Rumah Atsiri di Tawamangu (Foto: karanganyarkab.go.id)

Tiga kategori
Karena keterbatasan itulah, pada tahun ini hanya tiga kategori museum yang diberikan penghargaan, yaitu Museum Bersahabat, Museum Cerdas, dan Museum Cantik.

Penilaian Museum Bersahabat mengacu kepada kriteria cara museum melakukan sosialisasi akan protokol kesehatan melalui media sosial. Lima museum terpilih sebagai nominasi (berdasarkan abjad), yakni Museum Bank Indonesia, Museum Kesehatan dr. Adhyatma, Museum Pergerakan Wanita Indonesia, Museum Polri, dan Museum Transportasi. Dalam kategori ini terpilih Museum Bank Indonesia.

Museum Bank Indonesia terletak di Jalan Pintu Besar Utara, di seberang stasiun Jakarta Kota dan halte TransJakarta. Masyarakat yang sering ke kawasan kota tua Jakarta hampir pasti melewati museum ini. Museum Bank Indonesia dikelola oleh lembaga pemerintah.

Penilaian Museum Cerdas berdasarkan kriteria sejauh mana media sosial yang dimiliki museum mampu mengomunikasikan keselarasan program offline dan online dengan identitas museum. Selain itu juga bagaimana kreativitas museum dalam membuat konten informatif.

Nominasi dalam kategori ini adalah Museum Gubug Wayang, Museum Kebangkitan Nasional,  Museum Penerangan, Museum Rumah Atsiri, dan Museum Sandi. Kategori Museum Cerdas dimenangkan oleh Museum Rumah Atsiri.

Museum Rumah Atsiri terletak di atas tanah seluas 2,3 hektar. Pada awalnya merupakan pabrik minyak atsiri Citronella yang dibangun pada era Presiden Soekarno (1963) bekerja sama dengan Bulgaria. Rencananya akan dijadikan pabrik minyak atsiri terbesar di Asia, namun gagal karena peristiwa 1965.

Pemiliknya adalah PT Rumah Atsiri Indonesia. Pembangunan tahap pertama selesai pada 2018. Museum ini berlokasi di Jl. Watusambang, Tawangmangu, Jawa Tengah 57792.

Museum Sonobudoyo (Foto: jogja.tribunnews.com)

Untuk kategori Museum Cantik, kriteria penilaian ditekankan pada nilai estetika dari konten-konten media sosial yang mereka buat. Nominasi museum cantik di antaranya Museum Batik Yogyakarta, Museum Dewantara Kirti Griya, Museum Pasifika, Museum Sonobudoyo, dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Terpilih sebagai pemenang Museum Sonobudoyo.

Museum Sonobudoyo merupakan museum negeri/pemerintah tertua di Yogyakarta. Sebagai museum provinsi, Museum Sonobudoyo berkategori museum umum.

Selain pemilihan tiga kategori museum, pada kesempatan itu ditetapkan pula Tokoh Museum 2020. Juri yang terdiri atas Ibu Wiendu Nuryanti, Pak Samuel Wattimena, Pak Indroyono Susilo, dan Pak Yuliandre Darwis menetapkan Pak Harry Dharsono pemilik Museum Harry Dharsono. Pak Harry yang seorang perancang busana dianggap memberi inspirasi dan sumbangan besar untuk kemajuan museum di Indonesia.

Pak Harry Dharsono di dalam Museum Harry Dharsono (Foto: ihategreenjello.com)

Dana
Pengelolaan museum tergantung dana dan 'kegilaan' pemilik museum swasta. Kalau dilihat memang museum-museum dengan dana APBN/APBD mampu melangsungkan hidup saat pandemi ini.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline