Lihat ke Halaman Asli

Dita Utami

ibu rumah tangga

Baju Adat dan Semangat Kearifan Lokal di Hari Kemerdekaan

Diperbarui: 18 Agustus 2019   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal Adat - inews.id

Dalam pidato kenegaraan di hari kemerdekaan ini, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang berdaulat dalam negara kesatuan republik Indonesia. Untuk kesiakan kalinya, presiden berpesan agar seluruh masyarakat menjaga keutuhan NKRI. 

"Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah segala-galanya jangan sampai dikorbankan yang namanya keutuhan NKRI," kata presiden di Istana Negara. 

Dan seperti tahun sebelumnya, seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat. Hal ini pun banyak mengundang antusias masyarakat untuk menyaksikannya.

Pakaian-pakaian adat itu memang membuat nuansa upacara 17 Agustus terasa berbeda. Keanekaragaman budaya bangsa begitu nyata terlihat. Keragaman tradisi juga begitu kental melekat dalam setiap adat yang ada. Dan semuanya itu ada di Indonesia.

Apa yang ditunjukkan presiden Joko Widodo dalam beberapa tahun setiap upacara kemerdekaan ini, memang patut diapresiasi. Karena banyak diantara kita sendiri yang mungkin tidak mengenal dengan budayanya. 

Apalagi generasi milenial, yang lebih akrab dengan teknologi, perlu juga dikenalkan dengan adat istiadat mereka. Karena di era sekarang ini, banyak sekali upaya untuk menjauhkan generasi milenial dengan budaya mereka sendiri.

Maraknya ujaran kebencian, propaganda radikalisme dan intoleransi, membuat nilai-nilai kearifan lokal dalam diri sebagian orang mulai terkikis. Apa yang kita lihat setiap 17 Agustus ini diharapkan bisa mengingatkan generasi saat ini. 

Ingat, nilai-nilai kearifan lokal ini pula yang juga menjadi dasar-dasar dalam Pancasila. Sila Pancasila mengadopsi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan kesejahteraan.

Kita semua mengakui Tuhan YME. Negara ini juga demikian. Tanpa campur tangan Tuhan, Indonesia tentu tidak akan tumbuh menjadi sebuah negara seperti sekarang ini. Nilai Ketuhanan itulah yang kemudian diadopsi menjadi sila pertama dalam Pancasila. 

Begitu juga dengan budaya memanusiakan manusia, saling menghargai demi terciptanya persatuan dan kesatuan. Semuanya itu merupakan bagian dari kearifan lokal. 

Begitu juga dengan budaya mufakat dalam setiap musyawarah. Serta budaya mengedepankan keadilan demi kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline