Lihat ke Halaman Asli

Dita Aprilia

Mahasiswa Difabel Tuli Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Cerita tentang Dita, Kehidupan Tuli Masuk Pertama di Dunia Dengar

Diperbarui: 11 Januari 2023   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Saya seorang Tuli (tidak mendengar)

Dulu aku pernah mendengarkan dan cerita dari ibuku melalui bantuan tulisan dengan pena dan kertas serta bicara pelan-pelan lebih jelas. Ketika ibuku melahirkan aku, mamaku berpikir  aku terlahir sebagai anak normal. 

Namun, saat Ia mencoba memanggilku aku tidak dapat merespon apapun, sehingga ibuku khawatir dan langsung membawaku ke dokter. Selanjutnya ketika aku berusia 2 tahun, aku  masih tak mampu merespon  dan mendengar suara apa pun. 

Acap kali saat dipanggil  ibu perlu berteriak sembari bertepuk tangan, dan ternyata aku dinyatakan sebagai tuna wicara. Mama papaku merasa kaget dan sedih karena memikirkan cara berkomunikasi, dan  masa depanku.  

Aku masuk sekolah pertama di SDLB-SMPLB (Sekolah Luar Biasa), Wah sudah pengalamanku berat. Waktu itu aku kelas 1-3 SD, guruku mengajarkan terapi wicara tanpa bahasa isyarat, dan aku sulit memahami apa yang guru katakan . 

Guruku marah kepadaku dan teman sekelas, dia mengatakan  "kalian harus latihan bicara dengan baik, jangan menggunakan bahasa isyarat, harus bisa bicara..ayo bicara" . 

Hal ini membuatku marah, dan  sulit memahami suara yang keluar dari mulut guruku. Aku tidak mau sekolah di slb, aku mau pindah sekolah di umum karena aku ingin sekolah umum seperti kesetaraan untuk inklusif. 

Papaku juga memarah,dipukul kepalaku,cubit-cubit membuat papaku kesal mau pergi kerja di kantor gara aku tidak mau papa pulang atau pergi kerja di kantor dan mamaku lagi di rumah tiba-tiba papaku bawa aku pulang kerumah langsung aku menangis. Padahal aku tidak nakal, memang sulit komunikasi sama keluarga lingkungan di dalam rumah. 

Aku kelas 4-6, aku pernah tidak belajar matematika yang nilai tidak bagus karena aku tidak bersemangat sekolah di slb. Aku merasa tidak nyaman sampai bertahan mau lulus . aku kelas 7-9 SMP, Nah. 

Aku baru pertama masuk di kelas sama guru yang baik , guruku bisa bahasa isyarat untuk berkomunikasi sama aku merasa senang bisa mengobrol ,lucu-lucu ,mengajarkan mata pelajaran lebih mudah karena bahasa isyarat itu ada akses untuk Tuli. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline