Lihat ke Halaman Asli

Pohon Kata

Going where the wind blows

Damar Nusantara #4 (Pucuk Pinus)

Diperbarui: 4 April 2020   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Damar Nusantara #4

Bag #1 Namaku Damar Nusantara

Bag #2 Mbok Yem

Bag #3 Bang Jenggo Yang Mencari Jalannya

"Aku ingin memeluk Bulan, biar gelapku terang... 

Namun, aku hanyalah Pungguk, yang hanya mampu hinggap di pucuk Pinus dan merindukannya"

Setelah percakapan dengan Bang Jenggo dan sedikit bahu membahu bersama simbok, melayani pesanan para pendaki... gelappun merayap disela-sela rintik hujan.

Dingin masih menghujam di sanubari, beberapa pendaki bergerombol di shelter beradu cerita dan berbagi asap rokok. Senyum, gelak tawa dan gestur bahagia masih tertangkap di sudut mataku. Entah...selalu saja ada kebahagiaan di Lawu.

Namun Bang Jenggo menyendiri, menikmati lamunanya dan bermain dengan hati... mungkin dihantui bayangan keluarga yang telah berpulang karena ego dimasanya disudut ruang ini.

"Damar...kalau ingin istirahat silahkan. Nanti simbok saja yang melayani seandainya ada yang pesan makanan atau minuman." suara simbok diujung telingaku.

"Ya mbok...mungkin selepas hujan nanti, saya ingin sekedar menghirup segarnya malam mbok, mau jalan - jalan disekitaran sini dan ke Hargo Dumilah ", jawabku dengan pelan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline