Lihat ke Halaman Asli

Dinas Sosial DKI Jakarta

TERVERIFIKASI

Dinas Sosial DKI Jakarta

Kawal Pemulihan Trauma, PSP Bhakti Kasih Dorong Pelayanan Sosial dan Psikologis Terhadap Warga Binaan

Diperbarui: 16 Mei 2019   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dalam melalukan pemulihan terhadap warga binaan, Panti Sosial Perlindungan (PSP) Bhakti menyediakan kesempatan warga binaan untuk konseling. "Ada konselornya yang maintenance kondisi warga binaan. Jadi kami tahu, kondisi warga binaan," ungkap Kepala PSP Bhakti Kasih, Ngapul, Selasa (14/5).

Selain konseling, pihak panti juga melakukan pelayanan sosial dan psikologis, serta pendekatan kepada warga binaan. Sehingga warga binaan timbul rasa percaya diri dan pulih kesehatannya.

psp-5-5cdc437e95760e64c11d40a2.jpg

"Kami melakukan pendekatan sosial, jadi mereka menganggap kita keluarga, teman. Sehingga mereka terbuka. Dan kita pun bisa menggali informasi lagi tentang mereka, terutama yang tidak diketahui identitas keluarganya," tutur Ngapuli.

dokpri

Warga binaan PSP Bhakti Kasih yang terdiri dari perempuan dan anak korban tindak kekerasan menjalani beberapa kegiatan sebagai upaya pemulihan trauma.

dokpri

"Warga binaan di sini kami sibukkan dengan berbagai kegiatan. Setiap hari ada jadwalnya. Ada keterampilan juga," ujarnya.

dokpri

Ngapuli mengatakan warga binaan yang berada di panti tersebut merupakan perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan, seperti human traficking maupun KDRT. "Sehingga mayoritas dari mereka mengalami tekanan mental, psikis, dan sebagainya. Di panti kami, tidak hanya ditampung, tapi kami juga bertanggungjawab memulihkan kondisi mereka," ujar Ngapuli.

dokpri

Panti yang berada di bawah naungan Dinas Sosial DKI Jakarta ini, saat ini menampung 110 korban tindak kekerasan ini dan telah berhasil melakukan beberapa kali pemulihan terhadap warga binaan, sehingga warga binaan bisa kembali kepada keluarganya.

Salah satunya seperti yang dialami seorang warga binaan bernama Wulan. "Dia sudah menghilang selama dua tahun dari keluarganya. Dia hilang di Pasar Rebo karena diminumi air yang mengandung zat kimia sehingga hilang ingatan. Setelah itu ia diperdayakan sebagai pengemis. Kemudian ia dirujuk ke panti ini, dibina di sini dan menjalani rehabilitasi pemulihan," terang Ngapuli.

Wulan menghabiskan waktu kurang lebih selama enam bulan di PSP Bhakti Kasih. Selama di panti, keterampilan Wulan mulai terlihat, mulai dari menggambar maupun mendesain. Selain itu, Wulan juga menjalani proses rehabilitasi di RSKD Duren Sawit.

Menjelang Pemilu 2019, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) melakukan rekam data ke panti. Dari situlah pihak panti mengetahui identitas Wulan sebenarnya, melalui sidik jari.

"Kami mulai tahu dari situ. Kemudian kami browsing di internet. Ternyata dia lulusan terbaik jurusan design grafis di salah satu universitas swasta terkemuka," jelas Ngapuli.(mar)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline