Lihat ke Halaman Asli

Dinda Kurniasari

Mahasiswa Gizi

Sampah Cerdas di Sanggar Belajar Srimuda: Edukasi Pemilahan Sampah Organik dan Non-organik untuk Mewujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat

Diperbarui: 10 Oktober 2025   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Sosialisasi Kegiatan Sampah Cerdas

Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang terus berkembang seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia. Kurangnya kesadaran dalam mengelola sampah menjadi salah satu faktor utama penyebab pencemaran lingkungan, yang berdampak pada kesehatan serta kualitas hidup. Oleh karena itu, edukasi mengenai pengelolaan sampah yang benar perlu ditanamkan sejak usia dini agar terbentuk kebiasaan positif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dalam upaya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sejak usia dini, mahasiswa KKN-T Internasional 2025 Universitas Alma Ata Yogyakarta melaksanakan program kegiatan Sampah Cerdas di Sanggar Belajar Srimuda. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada anak-anak pentingnya memilah sampah organik dan non-organik serta memahami dampak sampah terhadap kesehatan dan lingkungan.

Srimuda, 06 Oktober 2025, program kegiatan Sampah Cerdas diawali dengan sosialisasi mengenai pengertian dan dampak sampah terhadap lingkungan. Mahasiswa KKN-T Internasional 2025 Universitas Alma Ata Yogyakarta menjelaskan bahwa sampah adalah sisa kegiatan manusia yang sudah tidak terpakai lagi dan jika tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, menimbulkan bau tidak sedap, serta menjadi sarang penyakit. Anak-anak Sanggar Belajar Srimuda diajak berdiskusi ringan tentang contoh sampah yang sering mereka temui di rumah, sekolah, maupun di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Setelah itu, anak-anak diperkenalkan dengan prinsip utama pengelolaan sampah, yaitu prinsip 3R+1T meliputi Reduce, Reuse, Recycle, dan Think. Selain belajar memilah, anak-anak juga diajak memahami cara menerapkan prinsip 3R+1T dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan plastik dengan membawa botol minum sendiri, menggunakan kembali wadah bekas untuk keperluan lain, mendaur ulang sampah menjadi kerajinan sederhana seperti pot bunga dari botol bekas, serta berpikir sebelum anak-anak Sanggar Belajar Srimuda diajarkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari tindakan kecil yang dilakukan setiap hari, maka kita dapat membantu mengurangi volume sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Selanjutnya, anak-anak Sanggar Belajar Srimuda dikenalkan dengan penggolongan jenis-jenis sampah organik dan non-organik melalui penjelasan sederhana dan contoh nyata yang mudah mereka pahami. Mahasiswa menunjukkan berbagai contoh sampah yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti sisa makanan, kulit buah, daun kering, plastik, dan botol bekas. Dari kegiatan ini, anak-anak Sanggar Belajar Srimuda mulai memahami bahwa sampah organik berasal dari bahan alami yang dapat terurai dengan cepat, seperti sisa makanan, daun, dan kulit buah, sedangkan sampah non-organik berasal dari bahan buatan manusia yang sulit terurai, seperti plastik, kaca, logam, dan kertas. Untuk memperkuat pemahaman, mahasiswa mengajak anak-anak melakukan praktik langsung memilah sampah dengan menyiapkan dua wadah berbeda. Anak-anak Sanggar Belajar Srimuda tampak antusias saat mencoba memasukkan sampah sesuai jenis sampah yang didapatkan. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga melatih kerja sama, tanggung jawab, dan kepekaan terhadap kebersihan lingkungan.

Gambar 2. Dokumentasi Penyerahan Hadiah Challenge Sampah Cerdas

Kegiatan ditutup dengan permainan edukatif berupa challenge, di mana satu anak dipilih untuk mencoba memasukkan berbagai jenis sampah ke tempat yang sesuai. Tantangan ini menjadi momen yang paling dinanti karena anak-anak Sanggar Belajar Srimuda sangat antusias menyemangati temannya yang tampil. Dengan penuh semangat, anak yang  berhasil memasukkan seluruh jenis sampah ke wadah yang tepat, menandakan pemahaman yang baik terhadap materi yang telah diajarkan. Sebagai bentuk apresiasi, ia mendapatkan hadiah sederhana yang disambut sorak gembira dari teman-temannya. Suasana kegiatan menjadi hangat dan menyenangkan, menunjukkan betapa besar minat anak-anak Sanggar Belajar Srimuda dalam belajar menjaga kebersihan lingkungan. Melalui program Sampah Cerdas ini, diharapkan anak-anak Sanggar Belajar Srimuda tidak hanya memahami teori pemilahan sampah, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan, serta menjadi langkah awal dalam membentuk generasi muda yang cerdas, peduli, dan berperilaku hidup bersih dan sehat.

Gambar 3. Foto Bersama Kegiatan Sampah Cerdas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline