Lihat ke Halaman Asli

Lawan Gerakan Intoleran Menurut Pancasila

Diperbarui: 13 Desember 2023   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Indonesia ada banyak sekali keberagaman. Seperti Agama, suku, budaya, bahasa daerah, dan lain sebagainya. Dengan adanya perbedaan tersebut justru membuat Indonesia lebih berwarna dan beragam. Namun , hal tersebut juga dapat memicu sikap intoleran karena perbedaan agama, suku, budaya, bahasa daerah, dan lain sebagainya.

Pengertian Intoleran

Gerakan Intoleran merupakan sikap  yang menolak atau tidak bisa menerima, menghormati, atau menghargai suatu hal. Gerakan Intoleran merupakan suatu hal yang harus di hindari. Sikap intoleran dapat memicu perpecahan kelompok, suku, bahkan agama. Banyak sekali contoh hal intoleran di sekitar kita. Misalnya, mengejek agama atau suku lain, mengejek seseorang yang memiliki perbedaan warna kulit, tidak ingin berteman dengan orang yang tidak seagama atau se suku, mengganggu orang yang sedang beribadah, dan lain sebagainya.

Sikap tersebut harus dihindari karena tidak sesuai dengan nilai Pancasila, yaitu sila ke-1 yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa". Karena sikap intoleran bertentangan dengan sila ke-1 Pancasila, yang mana kita tidak boleh memaksakan kehendak dalam ber-ketuhanan. Setiap warga negara Indonesia berhak memilih agama yang mereka anut. Sikap seperti ini yang harus kita tanam ke dalam diri kita masing-masing sehingga tercipta keharmonisan berbangsa dan bernegara.

Cara menghindari sikap intoleran

Untuk menghindari sikap intoleran sehingga tidak menjadi kuat, adapun beberapa cara supaya terhindar dari sikap intoleran. Antara lain sebagai berikut:

- tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain

-Peduli terhadap lingkungan sekitar

-Tidak menganggap suku sendiri lebih baik

- Agama lain diperkenankan beribadah dengan caranya sendiri

Penyebab terjadinya sikap intoleran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline