Valorant Champions 2025 telah mengakhiri tahap Group Stage Opening Match. Turnamen final VCT tahun ini telah mempertemukan beberapa tim papan atas di seluruh dunia sejak 12 September 2025. Beberapa langsung bersinar, beberapa justru tumbang dalam hasil upset.
Tahap Group Stage Opening Match telah berakhir pada 15 September 2025. Masih menggunakan format double elimination, selanjutnya, mereka akan menghadapi Winners Match, Elimination Match, dan Decider Match untuk menentukan siapa yang akan ke playoff.
Roundup Hasil Valorant Champions 2025 Group Stage Opening Match
Day 1: Group A
Hasil day 1 (Sumber: X @ValorantEsports)
Hari pertama merupakan Opening Match untuk Group A. Pertandingan antara Paper Rex asal Asia Tenggara dan XLG Esports dari China sekaligus menjadi pertandingan pembuka. Walau sempat imbang saat half pertama game pertama di Bind, PRX tanpa ragu merebut kemenangan game 2-0.
Pertandingan selanjutnya, GIANTX, runner-up EMEA Stage 2, mencetak hasil upset melawan Sentinels, seed ketiga Amerika Utara. Hal ini memicu shock di setiap pihak yang menilai Sentinels akan menang. Nyatanya, GIANTX mencetak comeback sehingga mengakhiri pertandingan dengan kemenangan game 2-1.
Day 2: Group C
Hasil day 2 (Sumber: X @ValorantEsports)
Pada hari kedua, giliran keempat tim Group C yang saling berhadapan. Edward Gaming, juara bertahan Valorant Champions, tidak mampu menghentikan dominasi NRG, runner-up Americas Stage 2. Tim seed ketiga China itu hanya bisa membawakan performa kurang konsisten, memicu hasil upset 0-2.
Sementara itu, hasil serupa juga terlihat pada Team Liquid, juara EMEA Stage 2 yang gagal menaklukkan DRX, tim seed ketiga Pacific. DRX menunjukkan hasil impresif dalam game di Abyss dan Bind, menjadikan hasil kemenangan game 2-0.
Day 3: Group D
Hasil day 3 (Sumber: X @ValorantEsports)
Sama seperti EDG dan Liquid, Team Heretics, juara Americas dua kali berturut-turut, ikut tumbang saat melawan G2 Esports, tim seed keempat EMEA. G2 mengejutkan semua pihak dengan mengawali momentum saat game pertama di Corrode. Game kedua di Lotus kembali membuktikan tim asal Eropa itu dominan, mengakhiri pertandingan 2-0 sebagai underdog.