Lihat ke Halaman Asli

didit budi ernanto

menulis kala membutuhkan

Kartu Prakerja, Oh Kartu Prakerja

Diperbarui: 10 Mei 2020   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"Upgrade e-wallet sekarang. Akun e-wallet yang belum di-upgrade akan mempengaruhi keberhasilan dalam seleksi gelombang pilihan kamu."

Demikian bunyi peringatan yang bisa dijumpai di dashboard peserta  program Kartu Prakerja yang belum lolos pada gelombang sebelumnya. Artinya, jika mereka yang ingin ikut seleksi pada gelombang selanjutnya, mau tidak mau harus meng-upgrade akun e-wallet miliknya.

Ini  bukan  kali pertama calon peserta  harus berurusan  yang  berkaitan dengan rekening e-wallet. Ketika mendaftar, terutama di gelombang ketiga, setiap calon peserta pun diharuskan terlebih dahulu memiliki rekening baik di bank maupun rekening e-wallet financial technology (fintech) mitra program  Kartu Prakerja.

Bagi yang merasa sudah memenuhi persyaratan, tentu saja mengapung asa bahwa dengan diminta memiliki  rekening  e-wallet, itu adalah pertanda telah diterima sebagai peserta program Kartu Prakerja. Sebab, peserta di gelombang pertama dan kedua baru diminta membuka rekening setelah dinyatakan diterima.

Namun, kenyataannya mereka yang telah memiliki rekening e-wallet tidak berarti telah diterima. Walhasil, tidak sedikit calon peserta program Kartu Prakerja kecewa.

Memang, mereka yang belum diterima masih diberi kesempatan ikut seleksi gelombang berikutnya. Namun lagi-lagi mereka harus berurusan dengan persoalan e-wallet. Tanda tanya besar memang ketika upgrade e-wallet bisa mempengaruhi keberhasilan seleksi. Korelasi dan kompetensinya dimana?

Peserta  Kartu  Prakerja memang harus memiliki rekening e-wallet. Sebab, insentif diberikan tidak secara tunai. Dengan meng-upgrade e-wallet memang fitur layanan yang bisa dimanfaatkan menjadi semakin banyak.  Hanya saja, begitu urgen-kah hingga peserta, bahkan baru calon peserta, diharuskan meng-upgrade e-wallet miliknya?

Bagi mayoritas peserta fitur layanan standar e-wallet  sebenarnya sudah memadai. Yang penting  uang insentif yang ditrasnfer di e-wallet bisa diuangkan atau ditransaksikan membeli kebutuhan  hidup. Hanya sedikit barang kali yang membutuhkan fitur layanan e-wallet kelas premium atau premier. Jadi, upgrade e-wallet ini sejatinya untuk kepentingan siapa?

Dalam instagram resmi program Kartu Prakerja hal ini telah banyak dikeluhkan.  Faktanya, meng-upgrade e-wallet dilakukan bukan dalam hitungan menit maupun jam-jam, tapi berhari-hari. Kondisi yang tentu saja membuat calon peserta maupun peserta dihadapkan pada kekecewaan bahkan, mungkin, keputus-asaan.

Peserta dan calon peserta tidak bisa secara mandiri mengganti rekening e-walletnya. Mereka harus berhubungan dengan call center Program Kartu Prakerja. Dengan begitu banyaknya keluhan, seperti muskil petugas call center mampu memberikan jalan keluar bagi keluhan demi keluhan tersebut.

Persoalan rekening e-wallet itu hanya satu di antara sekian banyak masalah yang membelit program Kartu Prakerja. Keluhan lain menyangkut masalah lamanya pengunggahan sertifikat pascapelatihan di dashboard, hingga jadwal transfer insentif yang dijanjikan cair dalam paling lambat 7X24 jam tak terealisasi.  Lantas, menyangkut masalah pelatihan secara daring yang tidak sesuai dengan harapan untuk bisa meningkatkan skill hingga transparansi standar kelolosan sebagai peserta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline