Lihat ke Halaman Asli

Dicky Saputra

TERVERIFIKASI

Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

Ketika Media Sosial Mempengaruhi Kesehatan Mental Kamu

Diperbarui: 29 Januari 2023   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan mental itu penting (Dan Meyers/unsplash.com)

Berbagi itu menyenangkan. Dan sekarang semua itu dimudahkan dengan kehadiran media sosial dengan karakteristiknya masing-masing.

Masalahnya, ketika kita berbagi di media sosial, tentu akan ada berbagai macam respon dari warganet yang kebetulan mendapatkan konten yang kita bagikan. Dan namanya warganet, mereka bebas merespon dengan cara mereka masing-masing.

Ada yang positif, itu rasanya sangat menyenangkan. Memotivasi.

Ada yang negatif, ini bikin kesal, marah, mungkin juga sedih.

Ada yang bertanya, bikin kamu bingung, plus jadi beban karena merasa punya kewajiban untuk menjawab.

Apakah juga kamu merasakan hal yang sama?

Pertanyaannya sekarang, apakah kita harus merespon semua tanggapan dari warganet itu?

Para influencer mungkin akan menjawab, ya tentu saja. Setiap komentar harus dibalas sebisa mungkin. Setiap DM harus ditanggapi secepat mungkin.

Eits, tapi apa benar harus begitu?

Kita lihat. Tujuan para influencer itu adalah mempengaruhi orang. Tentu saja semakin banyak orang yang menjadi followers-nya, akan semakin luas pengaruh yang bisa ia sebarkan. Karena itu, tujuan mereka berbagi adalah untuk menambah, atau minimal mempertahankan followers yang sudah ada. Dan itu mereka lakukan dengan merespon setiap tanggapan dari warganet. Untuk membangun kedekatan dengan para followers mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline