Lihat ke Halaman Asli

Diantika IE

Freelancer

Ciri Orang yang Belum Siap Maju, Adakah Melekat Padamu?

Diperbarui: 5 Januari 2022   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash/Tom Morel

Dunia berputar cepat. Ia tidak akan menunggu manusia bergerak. Namun manusia lah yang seharusnya menyesuaikan derap langkah degan putaran itu sendiri. Kalau tidak, maka akan habis tergerus zaman. Bukan lagi ketinggalan, tetapi bisa jadi termasuk manusia kadaluarsa yang sudah tidak "layak saji" lagi.  

Soal manusia yang "layak saji" ini adalah sebutan saya bagi seseorang yang selalu siap sedia menghadapi keadaan. Menyelesaikan tantangan dan melampauinya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, sesuai dengan situasi yang dirasakan, dialami, dan sedang berlangsung saat ini. 

Manusia jenis ini adalah manusia yang selalu siap memperbaiki diri demi meningkatkan kualitas diri untuk kualitas hidup yang jauh lebih baik.

Namun nyatanya, zaman sekarang masih ada orang-orang yang merasa asik dan aman di zona nyamannya. Tanpa disadari bahwa dirinya telah membiarkan waktu berlalu sia-sia tanpa berbuat hal yang berguna. Menutup diri dari hal baru, bahkan enggan melakukan upgrade diri untuk sesuatu yang lebih maju.

Dari pengamatan dan pengalaman yang saya temukan di dalam kehidupan yang saya alami, orang-orang yang belum siap maju biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut, mari merenung siapa tahu ciri-ciri tersebut ternyata masih ada pada diri kita masing-masing. 

1. Memandang tantangan sebagai sesuatu yang menakutkan.

Bagi seseorang yang belum siap maju, adanya sebuah tantangan adalah sebuah hal yang menakutkan. Saya pernah merasakannya. Menunduk saat dosen sedang bertanya perihal materi kuliah yang sudah disampaikan, begitu takutnya mendapatkan pertanyaan. 

Padahal akhirnya saya paham. Dari jawaban yang saya lontarkan lah peluang pengetahuan saya bertambah. Jika salah maka dosen akan menjelaskan yang benar. Jika memang benar, dosen pasti melanjutkan penjelasan ke bahasan yang lebih mendalam. 

2. Fokus kepada cara melarikan diri dari masalah, bukan memikirkan solusi penyelesaiannya

Banyak ungkapan yang menyatakan kalau orang bodoh fokus pada masalah, sedangkan orang bijak fokus pada solusi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline